Tren Bahan Bangunan 2009 Inovasi Baru di Tahun Baru
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Senin, 30 Maret 2009 21:50
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 4355
- 30 Mar
Hantaman krisis keuangan global dan kenaikan BBM sangat terasa bagi industri bahan bangunan. Solusi yang diambil oleh produsen, mengeluarkan produk yang disesuaikan dengan kondisi pasar.
Namun kualitas tetap dipertahankan. Harga pun turut disesuaikan. Sejak kenaikan harga BBM termasuk untuk industri, mengakibatkan sebagian besar produsen tak sanggup menahan derasnya hantaman kenaikan semua bahan pokok. Akhirnya mereka harus ambil jalan pintas gulung tikar.
Efek yang ditimbulkan berlanjut pada eskalasi pembangunan proyek perumahan dengan menaikkan harga jual satuan unit rumah. Kendati demikian permintaan akan bahan bangunan terus meningkat. Praktis bisa disebut permintaan bahan bangunan di pasaran tetap laris manis.
Apalagi dengan berjalannya program dari pemerintah untuk membangun proyek seribu tower rumah susun dan program sejuta rumah, permintaan bahan bangunan diperkirakan tetap bakal melonjak. Oleh karena itu untuk mengantisipasi permintaan ini beberapa produsen bahan bangunan mulai menggenjot produksi.
Selain terus berinovasi mengeluarkan produk baru, tahun 2009 tren bahan bangunan lebih banyak mengarah pada nilai estetika dan kelebihan pada segi pemakaian. Inovasi harga ternyata juga dilakukan. Seperti yang dilakukan oleh KIA Keramik. KIA Keramik mengeluarkan produk terbarun Roof Tiles Silver Black dengan harga Rp 7.500. cukup terjangkau. Menurut Senior Marketing Manager PT KIA Keramik, tren bahan bangunan 2009 masih didominasi oleh desain yang minimalis. “Tren rumah dengan gaya minimalis masioh terus digemari. Nah genteng KIA Keramik mengeluarkan koleksi terbaiknya untuk disandingkan dengan rumah minimalis,” paparnya.
Contoh lain, kaca dan Styrefoam juga jadi tren pengganti bata merah atau batako untuk dinding. Kaca tak hanya cocok diaplikasikan pada gedung, rumah tinggal pun kini sudah banyak yang memakai kaca sebagai elemen utama. Pemakaian kaca pada bangunan rumah menjadikan rumah punya kesan lapang.
Dahulu, tempat yang memiliki konstruksi bangunan berbahan kaca terbatas pada gedung-gedung perkantoran dan gedung pencakar langit saja. Namun, tampaknya tren menggunakan kaca sudah “mampir” ke dunia properti rumah tinggal. Kini, kaca telah menjadi struktur inti dan elemen desain untuk banyak rumah tinggal. Penggunaan kaca, dari segi penerangan, sangat berguna karena membantu mengantarkan cahaya sinar matahari langsung ke dalam rumah, tentunya pada siang hari.
Meningkatnya penggunaan kaca sebagai bahan dasar konstruksi rumah seiring sejalan dengan meningkatnya produksi dan teknologi kaca itu sendiri. Awalnya orang ragu-ragu menggunakan kaca sebagai bahan dasar konstruksi bangunan rumah karena terkesan rawan pecah. Namun, seiring meningkatnya kecanggihan teknologi, kaca pada zaman modern seperti saat ini bisa dibuat lebih kuat, lebih aman, dan efisien untuk energi.
“Dulu kaca di perumahan hanya sebatas kaca jendela, sebagai tempat keluar-masuk udara dan cahaya. Sekarang penggunaannya sudah difungsikan sebagai elemen arsitektur interior juga eksterior,” kata arsitek Marina L.
Begitu pula dengan Styrofoam. Aplikasinya pada bangunan bisa menggantikan dinding konvensional. Walau terkesan kurang kuat, namun untuk biaya yang dikeluarkan sangat murah. Selama ini produk Styrofoam, masuk dalam kategori bahan material yang tak ramah lingkungan, dikarenakan pengolahan limbahnya sulit. Bahan dasar Styrofoam yaitu polystyrene mempunyai sifat racun yang tinggi. Karena plastik atau gabus tadi mempunyai reaktif terhadap suhu tinggi. Namun kini Styrofoam sudah masuk dalam kategori green material. Kebutuhannya karena Styrofoam mampu menyerap panas yang diterima serta mampu menghemat listrik.
Kemungkinan, tren bahan bangunan 2009 memang mengarah pada green material. Hanya saja disayangkan, harga green material belum sepenuhnya di pahami oleh masyarakat disamping harganya yang memang cukup mahal.
Setidaknya, bahan bangunan alternatif tadi sudah mampu menjawab isu global warming. Tinggal bagaimana produk tersebut dapat diterima oleh masyarakat baik dari kualitas dan harga yang terjangkau.
Marmer
Penggunaan marmer atau batu pualam pada bangunan, biasa digunakan untuk lantai atau dinding. Penggunaannya pada lantai bisa memperkuat kesan mewah dan elegan dengan tampilan yang disesuaikan pada tema ruang atau bangunan. Penampilannya dikategorikan pada dua tipe yaitu ordinario dan staturio. Tipe ordinario biasanya digunakan untuk pembuatan tempat mandi, meja-meja, dinding dan sebagainya, sedangkan tipe staturio sering dipakai untuk seni pahat dan patung.
Ada banyak jenis marmer lokal maupun impor. Yang lokal misalnya marmer Citatah dan Tulungagung. Sedangkan yang impor kebanyakan dari Cina, Itali dan India. Kualitas marmer produk lokal dan impor relatif sama. Bedanya hanya pada teknik pemotongan/penggosokan, pemilihan bahan baku (makin tua bahan batu cadasnya makin baik produk marmernya) dan varian warna.
Varian warna marmer impor lebih kaya ketimbang lokal. Sebagai pelapis lantai atau dinding, marmer terkenal keras, awet, indah, megah, mengkilat, dan membuat ruangan menjadi dingin. Makin tua usia marmer makin indah penampilannya, asal penempatannya tepat dan perawatan dilakukan berkala.
Genteng Metal
Dari tampilannya, genteng metal hampir mirip dengan genteng beton atau tradisional. Yang membedakan hanya bahan dasarnya saja. Genteng metal diproduksi dari bahan baja ringan dan galvanis. Menurut Sales & Marketing Manager PT Deco Plafonta Utama, Ozie Hansery Moechlis, meski banyak model dan desain genteng metal dipasaran, Audie Roof keluarannya cukup diminati dipasar. Ini karena memiliki keunggulan dari kualitas bahan dan warna beragam.
GipsumERA dinding konvensional pada bahan bangunan saat kini tampaknya mulai bergeser akibat kehadiran produk gypsum keluaran PT Knauf Gypsum Indonesia (KGI). KGI mengklaim lewat Knauf Drywall System yang dimilikinya dinding-dinding konvensional (batu bata) yang masih menjadi rujukan rancang bangun pembangunan, saat kini sudah bisa ditinggalkan.
Dari sisi penghematan biaya, PT KGI meng-kalkulasi untuk sebuah bangunan rusunami yang memiliki luasan dinding sebesar kurang lebih 100 m2 dapat dikerjakan dalam waktu 2,5 hari oleh 2 orang tukang gypsum. Bandingkan jika dikerjakan dengan menggunakan material konvensional (batu bata). Waktu pengerjaannya membutuhkan waktu 5 hari dengan jumlah tukang yang sama. Dalam satu hari atau 8 jam kerja, dua orang tukang gipsum dapat menyelesaikan 40 m2 dinding. Sebagai elemen dinding dan plafon, gipsum ringan, praktis dan menunjang fungsi ruang yang diinginkan
Selain untuk plafon, gipsum bisa dipakai untuk dinding partisi seperti penyekat kamar dan lining wall (penutup tembok). Hanya saja gipsum tak bisa diaplikasikan untuk eksterior, kolom dinding atau penahan beban. Gipsum terbuat dari batu putih yang terbentuk karena pengendapan air laut. Bahan itu kemudian dipanaskan dalam temperatur 175 derajat sehingga membentuk material bernama stucco. Stucco dicampur air, zat aditif, dan diolah menjadi papan gipsum dengan dilapisi kertas khusus di permukaannya.
Papan gipsum di pasar umumnya berukuran 1,2 x 2,4 m. Ukuran lain bisa dipesan. Ketebalan antara 9-15 mm. Tipe standar warnanya putih. Gipsum standar lebih kuat menahan api dibanding triplek, sehingga ada waktu menyelamatkan isi ruang saat kebakaran. Selain itu juga mampu menepis panas. Sementara gipsum berwarna didesain untuk berbagai fungsi seperti ruang kedap suara, ruang tahan api, dan ruang lembab.
Dinding Beton
Penerapan teknologi ramah lingkungan menghasilkan produk sejenis. Contohnya material dinding beton ringan. Dinding beton kini mulai diperkenalkan sejak isu global warming merebak. Awalnya, orang masih belum mau menggunakan karena bahan dasar yang dipakai adalah gabus/Styrofoam sangat sulit untuk diolah atau diurai meski hanya berbobot 15 kg/m3.
Sedangkan untuk berat total bisa mencapai 400 kg/m3, jauh lebih ringan ketimbang beton biasa dengan berat mencapai 2400 kg/m3. Berkat teknologi maju, material ini selain ramah lingkungan, juga bisa digunakan untuk pemakaian berbagai jenis bangunan seperti gedung, rumah mewah, ruko, perkantoran, gudang hingga bangunan bertingkat.
Keunggulannya, selain mampu menyerap panas dengan baik pada pemakaian dinding, juga dapat menghemat pemakaian listrik. Karena ringannya, untuk pemasangan pun terbilang cukup cepat dan hemat biaya struktur seperti pondasi. Satu lagi keunggulannya, dinding beton ini bisa diaplikasi pada daerah rawan gempa dan area tanah basah. Hanya saja masyarakat belum sepenuhnya melek akan green material. Alasannya, masih belum banyak beredar dipasaran dan harga jualnya realtif mahal.
Genteng Beton
KIA Keramik meluncurkan produk untuk atap, Roof Tile Silver Black. Produk genteng keluaran baru ini memiliki desain yang sama dengan genteng yang diproduksi sebelumnya. Bedanya, produk baru ini dikeluarkan dengan warna hitam yang disesuaikan dengan tren minimalis saat ini.
KIA menjamin kekuatan produk ini lebih tahan lama dibanding atap flat beton yang cepat hancur saat kondisi cuaca tak menentu. Silver Black diluncurkan dengan nuansa abu-abu tua mengkilap ini diharapkan dapat memberi sentuhan moderen yang lebih anggun pada rumah minimalis. KIA merilis produk ini dengan harga jual hanya Rp. 7.500.
Menurut Senior Marketing Manager PT KIA, Sudaru Dono, bahwa produk ini diluncurkan untuk memenuhi permintaan pasar desain minimalis. “Tren rumah minimalis masih diminati di tahun 2009. Untuk itu kami meluncurkan produk Silver Black ini untuk melengkapi koleksi minimalis,”paparnya.
Kia Roof Tile Silver Black
Lebih Glossy,Solid Dan Terjangkau
PT Keramika Indonesia Assosiasi (KIA) telah menjadi industri keramik yang pertama memproduksi keramik lantai, keramik dinding dan genteng. Seiring dengan perjalanannya, KIA telah memiliki tiga pabrik yang berlokasi di Cileungsi, Karawang dan Gresik. Dari hasil ketiga pabrik tersebut, KIA secara nonstop memproduksi keramik untuk memenuhi permintaan distributor di seluruh Indonesia.
Hingga sekarang KIA Keramik dikenal sebagai pioneer in Ceramics. “ Posisi kami selalu didukung oleh Consumer Service yang handal, baik oleh tenaga marketing maupun manufacturing,” ujar Sudaru Dono, Senior Marketing Manager, PT KIA Keramik.
Ditambahkan Dono, konsumen keramik KIA saat ini terdiri dari end-user, retailer whole saler, modern market dan kontraktor. Namun, retailer memegang posisi terbesar dari porsi penjualan keramik KIA. Hal itu tidak menyurutkan niat KIA untuk tetap menggempur ke segmen lain, seperti mencoba untk masuk ke pasar konstruksi, misalnya kerjasama untuk pembangunan beberapa proyek perumahan dan lain sebagainya.
Selain melayani pasar lokal, KIA juga merambah ke pasar ekspor. Sekitar 20%-30% dari kapasitas produksinya mampu diserap pasar ekspor. Seperti permintaan di pasar Asia Pacific, Eropa, Asia, hingga Timur Tengah. Sedangkan sisanya untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Untuk tahun 2009, KIA selalu tampil di depan dengan meluncurkan produk terbaru untuk memenuhi kebutuhan konsumen setianya. Roof Tile Silver Black, produk anyar ini akan melengkapi keindahan eksterior rumah. “Tren desain rumah tahun 2009 masih didominasi desain yang minimalis. KIA akan memenuhinya dengan mengeluarkan produk terbaru tadi,”tambah Dono.
Seperti kita ketahui, peranan penutup atap pada struktur bangunan sangat penting. Hanya saja harus disesuaikan dengan kebutuhan tema bangunan. Produsen atap sudah mengeluarkan inovasi terbaru untuk memenuhi permintaan pasar terhadap tema bangunan.
Silver Black memiliki desain dan kekuatan yang sama dengan gentang yang sudah pernah diproduksi KIA sebelumnya.” Silver Black hadir dengan warna yang lebih menarik dan desain yang sesuai dengan tema minimalis. Untuk harganya juga sangat terjangkau, sekitar Rp. 7.500/piece,”katanya lagi.
Karena diproduksi dengan teknologi tinggi ketahanan bahan jadi urutan pertama dari keunggulannya. Dibanding dengan genteng jenis flat, Silver Black lebih tahan terhadap segala kondisi cuaca Indonesia.
“KIA sangat memahami keinginan konsumen. Silver Black hadir untuk memperkaya perkembangan tren minimalis dengan warna-warna sederhana namun tetap elegan. Nuansa abu-abu tua mengkilap ini diharapkan dapat memberi sentuhan moderen yang lebih anggun pada rumah minimalis anda,”tutup Dono.