Intip Hunian DEKAT AKSES TOL
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Rabu, 16 Jun 2010 17:36
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2219
- 16 Jun
sekitarnya akan meningkat,” ujar Tirta Setiawan, pengamat properti yang juga menjadi ketua AREBI (Aasosiasi Real Estate Broker Iindonesia).
Meski begitu, konsumen harus cermat dalam memilih hunian dekat akses tol. Sseperti yang disampaikan oleh pengamat properti dari Century 21, Ali Hanafia. Ia menilai properti kawasan yang dekat atau punya akses tol memang harganya cepat naik. Namun, ia mengingatkan konsumen mesti mencermati beberapa hal sebelum memilih hunian dekat tol. Mulai dari menggali informasi sebanyak mungkin tentang rencana pengembangan hingga demografi suatu kawasan.
Infrastruktur Sebagai Pendukung
Keberadaan tol memang tidak mutlak akan meningkatkan nilai kawasan. Namun, biasanya infrastruktur seperti jalan tol akan memudahkan mobilitas warga keluar masuk di sebuah kawasan. Jika sudah demikian, orang lain yang bukan warga sekitar tol pun akan tertarik untuk datang ke kawasan itu. “Yang utama , infrastruktur harus mendukung orang untuk datang dan pergi terlebih dahulu,“ ujar Idham Muchlis, Corporate Communication Senior Manager BSD City. Jika orang sudah merasa nyaman untuk datang dan pergi, nilai sebuah kawasan akan meningkat sejalan dengan dikembangkannya fasilitas komersial seperti mal dan ruko.
Akses infrastruktur adalah faktor penunjang kawasan itu bisa tumbuh. Adanya kemudahan akses mendorong orang untuk membuka usaha sehingga konsumen akan mudah datang. Pentingnya sebuah akses tol juga dirasakan oleh beberapa pengembang yang menginvestasikan dananya untuk membangun akses tol sendiri, seperti yang dilakukan oleh PT Lippo Karawaci Tbk, pengembang Lippo Village, Tangerang.
Akses tol yang ada diharapkan bisa memudahkan penghuni perumahan Lippo Village maupun warga sekitarnya yang setiap hari melintas masuk ke dalam tol Tangerang. “Pembangunan fly over yang menghubungkan ke pintu tol ini merupakan salah satu bentuk CSR atau tanggung jawab perusahaan terhadap lingkungan di sekitar perusahaan,” ujar Danang Kemayan Jati, Head of Corporate Communication PT Lippo Karawaci Tbk. Senada dengan hal tersebut, dampak akses tol pun menjadi tuah bagi kota Deltamas. Properti yang dikembangkan oleh Sinar Mas Grup ini kini memiliki akses tol langsung Jakarta-Cikampek di Km 37. Karenanya, kota Deltamas pun tak henti berinovasi melengkapi berbagai fasilitas lainnya.
Keberadaan tol yang bisa meningkatkan nilai sebuah kawasan, membuat banyak pengembang memanjangkan tangan perumahannya di dekat akses tol. Meskipun tidak terlalu dekat, akses tol akan memberi kemudahan dalam memasuki kawasan dibandingkan melalui jalan biasa.
Dari pengamatan Rumahku, hanya ada beberapa perumahan yang memiliki akses tol langsung, dalam artian jarak antara pintu tol dan lokasi perumahan tidak terlalu jauh. Beberapa perumahan itu adalah Delta Mas di timur Bekasi, BSD City di Serpong, Alam Sutera di Serpong, dan Summarecon Serpong. Kedepannya, perumahan –perumahan di dekat akses pintu tol akan bertambah sejalan dengan rencana dibangunnya beberapa ruas tol di Jabodetabek.
Mendongkrak Harga Tanah
Pengembang kompleks perumahan Alam Sutra di Tangerang misalnya. Semula kawasan ini sangat lamban berkembang dan akses masuknya selalu macet pada jam-jam sibuk. Kini, telah membangun akses jalan alternatif sepanjang empat kilometer di sebelah utara, langsung menembus tol Tangerang. “Harapan kami, akses jalan itu bisa dinikmati semua orang yang tinggal di Serpong,” ujar Hendra Kurniawan, Sekretaris Perusahaan PT Alam Sutra Realty. Hendra bilang, dampak kemudahan akses ini mendongkrak harga tanah dan rumah di dan sekitarnya. Jika sebelumnya harga tanah di bawah Rp 2 juta per meter persegi (m²), saat ini harga kavling di Alam Sutera sudah bekisar Rp 2 juta - Rp 3,5 juta per m².
Setali tiga uang, PT Agung, pengembang kawasan hunian dan komersil Serpong merasakan dampak dari akses jalan keluar tol sepanjang tiga kilometer dari tol Tangerang. “Kami menyediakan private tol exit yang langsung menuju ke kawasan sehingga penghuni terhindar dari kemacetan,” ujar Direktur Utama Summarecon Agung, Johanes Mardjuki. Harga tanah otomatis juga ikut melonjak dan kawasan itu semakin mudah dijangkau. Menurut Johanes, sebelum ada akses tol, harga tanah di kawasan itu sekitar Rp 900.000 per m². “Kini harganya
bisa Rp 2 juta sampai Rp 3 juta per m²,” imbuhnya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh pengembang landed house seperti Bumi Damai. Menurut pengamatan Janson Nasrial dari AM Capital, prospek Bumi Damai masih cerah karena memiliki land bank seluas 6.000 ha, terbesar dibanding dengan pengembang landed house yang lain. Apalagi, lokasi proyek PT Bumi Serpong Damai Tbk strategis karena bisa diakses lewat jalan tol TB Simatupang atau Pondok Indah dan jalan tol Jakarta-Tangerang
Pertimbangan Memilih Hunian Dekat Tol
• Sebaiknya, pilih kawasan dengan akses tol sependek mungkin. Idealnya, maksimal sepanjang lima kilometer. Semakin pendek, semakin baik.
• Konsumen perlu menggali informasi sebanyak mungkin soal rencana pengembangan kawasan ke depan, agar tidak timbul masalah di kemudian hari.
• Cermati unsur demografi dan drainase. Jangan sampai saat hujan, akses tol malah terendam.