Darling Harbour, Sydney Kontradiksi Arsitektur Dalam Sebuah Kota
- Kategori Induk: LIFESTYLE & LEISURE
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Senin, 18 Juli 2011 07:00
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 3231
- 18 Jul
Dalam perkembangannya, daerah ini kemudian menjadi daerah metropolitan CBD, pemerintahan dan perkantoran yang juga daerah wisata turis yang paling diminati. Dalam artikel kali ini, pembahasan difokuskan pada aspek arsitektur daerah wisata yang mencakup Darling Harbour dan sekitarnya. It’s showing the Vibrant of the metropolitan. Darling Harbour adalah daerah wisata pedestrian yang berlokasi di sebelah barat Sydney CBD. Berbatasan dengan ChinaTown di sebelah utara, Cockle bay and Kings Warf di sebelah timur, serta di bagian barat berbatasan dengan Pyrmont yang terkenal dengan fresh fish market nya.
“Lets we start”
First, Di awali perjalanan dari daerah sekitar Paddy’s market yang merupakan pasar tradisional yang menjual aneka barang dari penjuru dunia. Sebut saja China, Eropa, Jepang, Korea, dan negara-negara lainnya. Namun, sebelum beranjak kesana, Anda akan menemukan bangunan berbentuk tembok unik di sekitar area tersebut. (gambar 1) Tembok unik yang sudah berusia lebih dari satu abad ini, sekarang digunakan sebagai pagar pembatas lahan parkir mobil bagi pengunjung Darling Harbour dan sekitarnya. Tembok ini menjadi centre of point dari arsitektur modern yang berdiri mengelilinginya, mixing old and new. Memang, konservasi bangunan tua di Sydney sangat diperhatikan oleh pemerintah setempat. Untuk mendukung keseimbangan antara bangunan ber-arsitektur modern dan bangunan konservasi, terdapat juga Sydney University yang lokasinya berseberangan dengan Paddy’s Market dan lahan parkir ini. Bangunan konservasi di kawasan ini, awalnya dibangun pada tahun 1788, sebagai Sydney Civic Centre. Namun, dalam perkembangannya daerah ini sering terkena pasang air, sehingga pada tahun 1838 dialih fungsikan menjadi daerah industri dan pergudangan yang memfasilitasi pelabuhan Cocle Bay. Setelah mengalami proses reklamasi, daerah ini kemudian diperluas hingga daerah sub- urban di sekitarnya.
Pada tahun 1992, kepemilikan dan alih fungsi diambil alih oleh Tourism department menjadi bangunan pasar tradisional yang mewakili multicultural growth dari perkembangan kependudukan kota Sydney. Melanjutkan perjalanan, sampailah kita di koridor Sydney Entertainment Centre dan China Town yang dipagari oleh bangunan konservasi Novotel Hotel. Aksen arsitekturnya masih didominasi oleh bangunan konservasi yang tertata apik berdampingan dengan bangunan ber-arsitektur modern. Arsitektur modern di Sydney Entertainment Centre ini menjadi the introducing modern style yang kemudian berlanjut pada bangunan-bangunan pada perjalanan selanjutnya.
Memasuki kawasan Darling Harbour, kita masih akan disambut dengan bangunan konservasi yang difungsikan sebagai social club, yaitu bangunan “Pumphouse”, tempat kongkow nya kaum urbanis. Ditempat ini kaum urbanis biasa minum bir yang merupakan budaya orang Australia. Biasanya, jumlah bir yang di minum tidak lebih dari satu atau dua botol, karena ini hanya merupakan kebiasaan, layaknya minum kopi pagi. Menariknya, hanya beberapa langkah dari “Pumphouse”, kita akan jumpai Chinese Garden of Friendship. Taman yang dirancang oleh arsitek China ini idenya diambil dari masa abad ke -5. Keragaman arsitektur di kawasan ini seakan mewakili betapa berwarnanya multi kultur di Sydney. Belum lagi tatanan taman air disekitarnya. Tak bisa dipungkiri bahwa kawasan ini memang menjadi magnet bagi para wisatawan.
COCLE BAY WHARF
Ujung akhir perjalanan kali ini adalah Cocle Bay Wharf. Kawasan baru ini adalah rangkaian area entertain yang dipenuhi oleh restoran-restoran outdoor, lengkap dengan sajian pemandangan menarik. Jajaran kompleks pertokoan di harbour side, the Australian National Maritime Museum, Harbour bridge, Sydney Aquarium dan IMAX Theater menjadikan kawasan ini one stop services untuk berwisata. Uniknya, beragam karakter bangunan yang ada membentuk suatu harmoni dan ritme yang menyatu satu sama lain. Ditambah lagi, adanya paving dan road sign berwarna merah yang melatar belakangi sekaligus memperkuat karakter dari keberadaan fasilitas didalamnya.
THE AUSTRALIAN NATIONAL MARITIME MUSEUM
Dari anjungan ini, kita diajak untuk berjalan-jalan bebas di atas kapal perang Australia. Arsitektur hanggar kapal yang simpel dan minimalis ternyata bersanding manis dengan tampilan detail kapal perang yang terparkir 7 x 24 jam disana. Selanjutnya, perjalanan terhenti sebentar, menunggu ferry yang akan membawa pada titik selanjutnya yaitu Luna Park, sight seeing the opera House, dan Harbour Bridge. Tak lama setelah ferry beranjak dari Darling Harbour, terlihat Anzac bridge sebagai sejarah simbol keberadaan Australia atas perang Gallipoli di Turkey. Anzac Bridge sepanjang 345 meter yang selesai dibangun pada tahun 1996 ini merupakan jembatan cable-stayed terpanjang di Australia, sekaligus menjadi salah satu jembatan cable-stayed terpanjang di dunia. Jembatan ini juga menjadi landmark yang terlihat dari hampir seluruh sub- urban di sekitar Sydney.
LUNA PARK
The next stop adalah Luna Park, yang merupakan Amusement Centre yang sangat menarik untuk disinggahi. Bukan saja karena anjungannya dapat dinikmati semua kalangan umur, namun disini tersedia tempat piknik untuk keluarga dengan pemandangan yang sangat menarik. Secara arsitektur, Luna Park sangat menonjol dari sisi rancangannya yang pop-art dan kartunis dengan warna-warna menyolok. Desain dan warna bangunan Luna Park ini pun sangat memperkaya the Architecture’s scenery di sepanjang perjalanan ini.
SYDNEY HARBOUR BRIDGE
Steel arch Bridge dibangun dan dirancang oleh Dorman Long and Co. Ltd serta di fungsikan pada tahun 1932. Jembatan ini merupakan long-span terlebar dan juga jembatan besi tertinggi di dunia – 134m dari permukaan air ke level tertinggi. Secara fungsional jembatan ini mewadahi jalur kereta, mobil dan pedestrian dari Sydney CBD ke arah North Shore.Yang pasti Harbour Bridge ini merupakan iconic image dari Sydney dan Australia. Dari bentuknya yang melengkung, penduduk lokal Sydney biasa menyebut jembatan ini Coathanger.
SYDNEY OPERA HOUSE
LAST BUT NOT LEAST. Sydney Opera House, dibangun oleh arsitek asal Denmark; Jorn Utzon, sebagai pemenang kompetisi desain arsitektur yang diselenggarakan oleh pemerintah NSW pada tahun 1950. Menurut Utzon, ‘Sails of the Roof’ adalah ide dasar dari bangunan ini. Sydney Opera House yang selesai dibangun tahun 1973 ini merupakan symbol dari Sydney maupun Australia. Secara fungsional, bangunan yang managemennya dikelola oleh Sydney Opera House Trust dibawah Menteri Kebudayaan New South Wales ini, merupakan salah satu performing arts centre terbesar di dunia.
Spesifikasi Sydney Opera House dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Memiliki 1000 ruang.
2. Panjang bangunan185 meter & lebar 120 meter
3. Menggunakan 2194 pre-cast concrete sections sebagai atapnya.
4. Menggunakan satu milyar genteng untuk atapnya.
Tidak dapat disangkal, bahwa memang gedung ini sangat unik dan fenomenal, dari sisi desain maupun biaya pembangunannya. Karenanya tak heran, jika pada tanggal 28 Juni 2007, Sydney Opera House dinobatkan sebagai UNESCO World Heritage Site. Keberadaannya yang berdampingan dengan Harbour Bridge dengan latar belakang birunya air, memberikan efek visual yang dramatis dan spektakular.
SUMMARY
Australia sangat menghargai aset-aset budaya arsitektur. Memberikan kesempatan bagi semua kebudayaan yang datang ke Sydney, akan memperkaya keragaman arsitektur di kotanya. Keharmonisan sebuah urban yang mencakup kolonial arsitektur, modern minimalis, traditional China, curve shape-nya Sydney Opera House, sampai pada Pop Art Arsitektur yang ada mewakili open minded dari multi kultur penduduk Australia. Tanpa membatasi paradoks-paradoks arsitektur yang kaku, kontradiksi dalam sebuah kota metropolitan tercipta dengan utuh.