Taman Metropolitan Hunian Humanis di Timur Cibubur

   Ada beberapa alasan mengapa sebagian orang memilih hunian di timur Cibubur. Jika dari sisi investasi tentu karena kawasan ini terus berkembang sehingga harga tanah semakin tinggi dan kawasannya menjadi prospektif. Selain itu, tumbuhnya infrastruktur serta semakin mudahnya orang untuk mengakses ke kawasan ini semakin menambah kuatnya alternatif memilih hunian disini.

     “Semakin mahalnya harga tanah di Jakarta, tentunya akan semakin membuat banyak orang membeli hunian keluar Jakarta namun tetap dekat jarak tempuhnya. Kemudian ada pertimbangan akses yang didapat serta terkait juga dengan lingkungan, misalnya udara dan kesegaran alam di kawasannya. Dengan berkembangnya daerah ini tentu semakin potensial dan menjanjikan,” kata Ir MA. Widyastomo MM, General Manager Taman Metropolitan.
    Widyastomo juga menyatakan bahwa memilih hunian di Taman Metropolitan akan memberikan kesempatan berkembangnya investasi konsumen di sini untuk berkembang. Alasannya, selain telah dilengkapi komplek ruko, minimarket, lapangan futsal serta sekolah Pra School, TK, SD Regina Celli. Selain itu dalam waktu dekat fasilitasnya akan semakin lengkap menyusul rencana pembangunan Sarana Rekreasi WaterLand Adventure seluas 3 (tiga) hektare, sport club dengan tiga lapangan bulutangkis indoor, dan dua lapangan tennis outdoor serta menyusul pembangunan Mal Metropolitan Cileungsi, Rumah Sakit, Masjid, Gereja dan Vihara di satu area.
    “Karena kita juga bergandengan dengan Taman Cileungsi, dengan tingkat hunian sekitar 2000 KK di Taman Cilengsi ditambah dengan 400 – 500 KK di Taman Metropolitan, maka ini akan menjadikannya sebagai pasar yang potensial,” kata Widyastomo. Mengapa Waterland lebih dahulu dibangun ketimbang  Mall?. Menurut Widyastomo, ketika Waterland terbentuk, secara instan maka akan menjadikan keramaian di Taman Metropolitan. Dengan keramaian yang sudah terbentuk, maka akan visible jika akan membuat Mall. Segera akan dibangun Mall seluas 20 ribu meter persegi dengan masa pembangunan 18-20 bulan. “Mall ini akan menjadi yang terbesar di Cileungsi, yakni untuk memenuhi kebutuhan warga sekitarnya yang jumlahnya sudah mencapai 10.000 KK lebih. “Tahun ini merupakan saat yang paling tepat mendongkrak Taman Metropolitan yang dalam waktu dekat menjelma menjadi ikon perumahan terdepan di Timur Cibubur, “ kata Marthin Don Moniaga, Sales & Marketing Manager Taman Metropolitan.



Lima Sektor Andalan
    Selain itu, menurut Widyastomo dari 120 hektare luas area yang ada di Taman Metropolitan ada sekitar 55 % hunian yang tersedia. Dimana, nantinya akan terbagi dalam lima sektor besar. Masing-masing yaitu, sektor Gandaria, sektor Eboni, sektor Tanjung, Sektor Cendana, dan sektor Rasamala. “Ke-lima sektor ini nanti juga akan dibagi dalam beberapa tahap pembangunan menjadi cluster - cluster. Di sektor Gandaria kita sudah punya cluster Gandaria II, dan Gloxinia. Jadi kita ada dua cluster di sektor Gandaria,” papar Widyastomo.
    Selain hunian, Taman Metropolitan  juga memiliki kawasan komersial yang disebut sebagai Plaza Taman Metropolitan I dan Plaza Taman Metropolitan II. Saat ini juga sudah mulai dipasarkan ruko boulevard yang lokasinya di dekat pintu masuk jika kita dari arah Jalan Transyogi, yang diberi nama ruko Eboni dan ruko Tanjung, dimana lokasinya masing-masing berada di cluster Eboni dan Tanjung. “Disini nanti akan kita bangun ruko yang spesifikasinya berbeda. Berbeda karena kopelnya dua dinding, jadi dindingnya sudah tidak kongsi lagi. Serta,untuk memenuhi keinginan konsumen tersedia pilihan dua dan tiga lantai,” kata Widyastomo.
    Sementara untuk harga, hunian yang sudah dikembangkan  di Cluster Gandaria 2,  berkisar antara Rp 190 juta sampai dengan Rp 300 jutaan. “Saat ini, kita tetap bertahan di segmen menengah saja,” ujar Widyastomo. Untuk konsep huniannya sendiri, Widyastomo mengatakan Taman Metropolitan mengusung konsep hunian minimalis, dan target pasar yang dibidik adalah kalangan konsumen yang berpendapatan tetap (fixed income) dan kalangan entrepreneur muda. “Nah, karena orang muda, kami pun menyediakan konsep dasar rumah tumbuh bagi mereka. Karena rumah tumbuh tidak dibuktikan dengan luas, sebab tanah dan bangunan kami perbandingannya bukan 1 : 1, namun 1 : 3. Sehingga, memberikan kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan huniannya. Katakanlah, luas tanah 90 dan luas bangunannya 39. Ada juga luas tanah 120, dan luas bangunannya 42. Jadi, sisanya buat pengembangan mereka, namun tidak boleh mengubah fasadnya,” tukasnya.

Fasos dan Fasum
    Tentang fasilitas sosial dan fasilitas umum, Taman Metropolitan telah merencanakan pembangunan rumah ibadah secara bertahap untuk fasilitas sosialnya. Yakni, Gereja, Vihara dan Masjid. Lokasinya ada di sektor Gandaria. Kemudian, untuk fasilitas umum, Taman Metropolitan menyediakan Sekolah, Rumah Sakit serta kawasan komersial lainnya seperti pasar modern dan beberapa  sarana olah raga. “Nanti kita akan buat secara terintegrasi, jadi ada lapangan tenis, lapangan futsal, dan bulutangkis,”papar Widyastomo Untuk sementara progresnya menunggu perijinan dari Pemda. Karena, ternyata kesulitan membangun itu ada. Jadi, jangan sampai seperti yang terjadi di Jonggol dan Sentul. Sebab, Metropolitan Land mempunyai karakter yang berbeda, karena kita memiliki visi dan misi terkemuka dan terpercaya. “Biarlah kita menjadi trendsetter.