Hunian Nyaman yang Ramah
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Rabu, 12 November 2014 07:00
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2304
- 12 Nov
Hunian ini tak sekadar nyaman, namun juga mencerminkan pribadi pemiliknya yang hangat, ramah dan terbuka.
Pagar hidup dan halaman berumput membuat rumah dua lantai di Icon Cluster BSD ini terlihat asri. Hijaunya rumput seakan menghalau sengat matahari, sementara kolam renang di sisi kanan rumah membantu mendinginkan udara, sehingga kita merasa nyaman bila bersantai di terasnya. Kesejukan juga mendukung kekhusukan jika bersholat di musala kecil di sudut taman.
Suasana nyaman di luar juga terasa saat kita memasuki rumah yang berdiri di atas lahan seluas 435 m2 ini. Ruang yang relatif besar terkesan semakin lapang karena tidak disesaki oleh perabotan. Furnitur ditempatkan sesuai kebutuhan. Secara keseluruhan interior rumah dirancang dengan konsep minimalis, aku Astri sang desainer interior. Desain tersebut merepresentasikan harapan nyonya rumah, yang menginginkan penataan rumahnya simpel namun artistik. Tak hanya keindahan visual yang ditampilkan namun juga kenyamanan tiap ruang dan kesan ramah sebagaimana karakter pemiliknya. Dia juga berharap rumahnya senantiasa terkesan rapi dan bersih karena selain menyukai keindahan dia tidak suka melihat kondisi berantakan.
SIMPEL FUNGSIONAL
Untuk mendukung konsep minimalis tersebut, Astri mendesain furnitur dengan bentuk simpel fungsional dan mempertimbangkan efisiensi ruang. Meski simpel, set sofa di ruang tamu dan ruang keluarga juga dining set tetap terkesan elegan. Sementara untuk mendukung terciptanya kesan rapi dan bersih, didesain banyak ruang penyimpanan. Built in furniture berupa wardrobe maupun kabinet dengan bahan HPL berpelapis duco rata-rata dibuat setinggi plafon. Tak hanya itu, setiap tempat tidur juga dilengkapi hidden storage pada bagian bawahnya.
Kesan lapang hunian ini diperkuat dengan penggunaan cermin lebar. Misalnya, ruang tamu dan ruang makan dibatasi kabinet terbuka dari kayu yang sebagian besar dindingnya dilapis cermin. Cermin itu tidak hanya memantulkan beragam benda seni yang dipajang, namun juga suasana ruang tamu. Penggunaan cermin lebar juga dijumpai pada ruang tidur, ruang keluarga, juga bar dan pantry. Selain berpotensi memberi kesan luas karena efek penggandaan, penggunaan cermin lebar juga membentuk kesan ruang secara visual serta menambah nilai estetis.
NUANSA NETRAL SEBAGAI BENANG MERAH
Pada hunian seluas 500 meter persegi ini diaplikasikan palet warna netral dengan permainan hitam putih, merujuk
kesukaan nyonya rumah akan warna cokelat dan sejenisnya. Warna merah marun dan kuning keemasan yang bisa dijumpai pada sebagian wallpaper, menurut Astri, diangkat dari warna khas daerah Lampung, darimana pasangan pemilik rumah berasal. Sementara warna-warna kuat dan mencolok, seperti merah, kuning, oranye, purple, dll., dihadirkan sebagai aksen lewat karpet/rugs, cushion cover, dan berbagai elemen dekoratif.
Nuansa netral yang menjadi benang merah tatanan interior rumah hadir pula lewat material lantai, dinding, dan furnitur. Aplikasi lantai granit putih pada ruang semipublik dan ruang bersama menciptakan kesan bersih dan lapang. Sementara lantai keramik motif kayu berwarna krem pada ruang tidur menciptakan kesan natural. Aplikasi wallpaper bercorak floral sebagai pelapis salah satu dinding di ruang tamu, ruang makan, ruang duduk, juga ruang tidur, berpotensi memberi nuansa berbeda hingga menjadi point of interest sekaligus menghidupkan suasana ruang. Secara keseluruhan, bukan sekadar keindahan visual yang ingin ditampilkan lewat pilihan warna maupun corak elemen pelapis. Namun juga kesan ruang yang lebih personal sesuai dengan karakter pemiliknya yang terbuka dan ramah.
RUANG TIDUR SESUAI KARAKTER
Berbeda dengan keseluruhan tatanan hunian yang mewakili selera keindahan nyonya rumah, tidak demikian dengan ruang tidur anak. Ruang tidur didesain sesuai karakter, passion juga selera setiap anak agar mereka merasa nyaman dan betah. Tiap ruang tidur memiliki desain berbeda sesuai karakter dan passion masing-masing anak. Putra sulung yang kebetulan sedang kuliah di Bandung memiliki kamar bernuansa netral yang hangat. Putra kedua yang duduk di bangku SMA, mendapat ruang tidur dengan ranjang di atas lantai panggung ala ‘tatami’ jepang seperti harapannya.
Nuansa biru mendukung imajinasinya dalam kesukaan bermusik dan bermain PS. Adapun, putra ketiga yang duduk di bangku SMP yang konon terkesan easy going memiliki kamar bernuansa netral yang simpel. Sementara nuansa pink dan rak berisi komik di kamar si bungsu yang masih duduk di kelas 6 SD mencerminkan karakternya yang feminin dan kesukaannya membaca komik.