PRINSIP DESAIN RUMAH TROPIS
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Senin, 08 Februari 2010 22:01
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 4838
- 08 Feb
panas menghinggapi hampir seluruh kota
di Indonesia bahkan mungkin sebagian
dari wilayah dunia. Di siang hari, panasnya
sengatan matahari begitu terasa. Jika disuruh
memilih, pasti orang akan enggan beraktifitas
di luar ruangan dan memilih untuk tinggal di
rumah.
Namun, berdiam diri di rumah pun bukan
lantas menjadi nyaman. Karena jika desain
rumah tidak mengakomodir kebutuhan akan
kenyamanan tentu juga percuma. Bayangkan
jika aliran listrik di rumah padam, tentu sangatlah
tidak nyaman.
Sejatinya, rumah harus didesain dengan
menerapkan kaidah arsitektural secara benar dan
tepat. Hal ini penting, selain untuk menciptakan
kenyamanan di dalamnya. Kenyamanan tidak
hanya muncul dari fasilitas yang tersedia seperti
furnitur, elemen interior atau perangkat AC. Yang
terpenting adalah kemasan atau wadahnya,
dalam hal ini adalah bangunannya. Jika wadahnya
sudah tepat, tentu elemen pengisinya sebagai
pendukung akan lebih fungsional.
Untuk pemukiman di daerah panas seperti
Indonesia, tuntutan suatu desain rumah tropis
adalah mutlak adanya. Bermukim di daerah
tropis menuntut suasana lebih dingin di dalam
rumah, terlebih menghadapi kondisi iklim
semakin panas dari hari ke hari akibat pemanasan
global. Lebih dari 70% jumlah desain rumah
siap huni dari karya arsitek atau pengembang
perumahan memaksa penyediaan perlengkapan
alat pendingin udara buatan (Air Conditioner) saat
pasca huni. Padahal, tak mungkin juga selamanya
kita tergantung pada penghawaan buatan
seperti kipas angin dan perangkat AC.
Menghadapi iklim tropis yang kaya angin
dan sinar matahari, harus didukung dengan
hunian yang sesuai, untuk mendapatkan sebuah
gaya hidup yang sehat dan menyenangkan.
Kenyamanan yang didambakan penghuni adalah
kenyamanan dalam melakukan aktifitasnya, baik
secara thermal maupun visual.
Rumah-rumah tradisional di Indonesia
dijadikan panutan dalam mendesain. Rumah
Toraja, Batak, Papua adalah sebagian contoh
rumah tradisional yang mengadaptasi alam
dan lingkungan melalui proses trial and error
sejak puluhan tahun silam. Meski tampil dalam
kemasan yang berbeda akibat pengaruh budaya
dan lingkungan, namun semuanya memiliki
keseragaman, baik dalam hal pemakaian material,
ventilasi udara dan upaya mengantisipasi panas
matahari. Selain itu, bentuk atap, teritisan hingga
pembentuk dindingnya, jika dicermati telah
membuktikan sebagai contoh yang baik dalam
menghadapi iklim tropis.