Komposisi Fasad Minimalis
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Rabu, 18 Maret 2009 21:07
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 10406
- 18 Mar
Memang sesuai motto Mies van der Rohe pasca perang dunia II, seorang arsitekt dengan karya bernuansa minimalis setelah migrasinya dari Jerman ke Amerika, “LESS IS MORE”. Sesuatu yang indah adalah berawal dari keheningan komposisi bangunan yang polos tanpa detil dan menjadikan semuanya fungsional.Penggunaan ornament tempelan merupakan hal yang dihindari.
Tentunya prinsip ini, merupakan prinsip yang baik, terutama untuk kondisi masa kini , maintenance yang lebih minim tentu juga menjadi pertimbangan. Namun dalam penerapanya tentu saja memiliki aplikasi yang berbeda. Minimalis menjadi memiliki kadar penerapan berbeda bagi tiap arsitek , desainer dan pemilik hunian. Mulai dari digunakannya konsep minimalis ini pada fasadnya saja, atau lebih mendalam pada komposisi masa bangunan, atau bahkan sampai pada nuansa furniturnya. Tak jarang, terdapat hunian dengan fasad minimalis, namun pada penataan interiornya bercampur pula dengan gaya lain , seperti etnik (karena aksesorisnya etnik) atau klasik (karena furniturnya klasik). Hal-hal seperti ini lazim karena setiap pemilik rumah ,toh, mempunyai hak untuk membuat rumahnya menjadi homy dengan menambahkan barang sesuai seleranya.
Gaya minimalis ini tentunya cocok dipergunakan mulai hunian yang mungil hingga berukuran besar. Banyak pengembang juga mengangkat gaya ini. Rata-rata mengkombinasikannya dengan kebutuhan iklim tropis lembab, sehingga menggunakan bentukan berkanopi untuk meminimalisi dampak panas dan tampias akibat curah hujan. Sehingga gayanya memiliki label tambahan yang beragam, seringkali disebut tropis minimalis, hingga minimalis alami.
Permainan maju-mundur bidang dan massa banyak dipergunakan sehingga fasad berkesan dinamis .Begitu pula penggunaan komposisi batang dengan material kayu baik dalam tatanan horizontal maupun vertical. Komposisi berirama juga dapat nampak dari paduan penggunaan material yang berkesan masif dan transparan, misalnya saja dengan penggunaan kaca dan dinding massif.
Dalam hunian minimalis kini, pemberian sedikit paduan banyak digunakan pada fasad. Biasanya masih menggunakan warna-warna yang netral.
Namun masih ada pula warna yang dapat berfungsi sebagai point of interest untuk sebuah rumah dalam kawasan. Warna –warna minimalis yang sedang digemari ini, kerap dipadu-padankan dengan berbagai kombinasi material.
Pengolahan material, kombinasi penggunaan material yang berbeda, penggunaan tekstur serta eksperiman penggunaan material juga kerap dijumpai. Material yang sama apabila ditampilkan secara kreatif akan menciptakan kesan yang berbeda. Pemilihannya harus pula disesuai dengan iklim dan selera pengguna. Penggunaan batu alam juga sering digunakan namun pilih guratnya yang dapat mendukung kesan minimalis.
Detail-detail khusus dapat merupakan aksen pada keseluruhan bangunan sebaiknya merupakan detail fungsional dan memberikan kesan yang tidak monoton..
Sehingga walaupun “minim” tetap tampil berkesan.