Solusi Memberi Hunian Layak

Terlibat aktif di organisasi Realestat Indonesia ( REI ) DKI Jakarta sejak 1996, Ir. Setyo Maharso yang saat ini menjabat sebagai Ketua DPD REI DKI Jakarta periode 2008 - 2011 dan sebagai Direktur Utama di PT. Cakra Sarana Persada, berpendapat properti adalah tulang punggung perekonomian nasional. Cara pemerintah dalam memberikan stimulus berperan penting dalam memajukan sektor properti. Terlebih backlog-nya masih sangat besar, kurang lebih 4 juta unit. Untuk itu, keringanan pajak bagi kelas menengah dan percepatan pembangunan infrastruktur, dapat menjadi salah satu solusi. “ Dengan adanya keringanan pajak, diharapkan lebih banyak anggota masyarakat bisa memiliki hunian yang layak namun dengan harga terjangkau”, ujar Maharso. Sedangkan percepatan pembangunan infrastruktur, sangat diperlukan bagi perkembangan suatu kawasan. Benahi Sistem IT
    Sebagai ketua DPD REI DKI Jakarta, Maharso berusaha keras memajukan organisasi dengan secara intensif menjalin hubungan dengan stakeholder, dalam hal ini Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi, maupun Pemerintah Kota. Ia berusaha menjembatani kebijakan pemerintah yang kerap bertabrakan. Sebagai ketua, Maharso juga berusaha menjadikan REI sebagai rumah bagi anggota dengan membenahi sistem IT, dengan harapan  kedepan pelayanan sekretariat DPD REI DKI Jakarta bisa lebih maksimal. Diantaranya, menyediakan informasi bagi anggota yang membutuhkan data, mulai dari data tentang pesaing usaha sampai data mengenai lahan kosong yang dapat dimanfaatkan oleh para pengembang yang menjadi anggotanya.

    Tak lupa, Maharso juga memikirkan kepentingan konsumen properti. Agar konsumen mendapatkan layanan yang baik dari para pengembang anggota REI DKI Jakarta, dibuat kebijakan agar DPD REI DKI Jakarta lebih selektif dalam menerima anggota. Kedudukan konsumen sangat penting baginya. “ Selama berkecimpung di bidang properti, saya menemukan kebahagiaan bila mampu memasarkan sebuah proyek dengan cepat, serta konsumen merasa puas, baik mengenai produk maupun pelayanan yang saya berikan “, tutur Maharso.

Properti Bangkit
    Mengenai laju pertumbuhan sektor properti di Indonesia, Maharso mengungkap fakta bahwa penjualan properti pada semester I tahun 2009 lebih baik dibandingkan angka penjualan pada semester II tahun 2008. Namun, hanya para pengembang yang memiliki reputasi baik di mata konsumen yang menikmati hal tersebut. Untuk itulah, meskipun perubahan KLB bagi apartemen bersubsidi (Rusunami) membuat marjin keuntungan nyaris terpangkas habis, seluruh pengembang yang terlibat program 1000 Menara Rumah Susun, tetap berusaha merampungkan proyeknya. Maharso mengungkapkan, “ ..saat ini tak ada pengembang Rusunami yang memikirkan keuntungan, semua concern agar dapat melakukan serah terima tepat waktu sesuai PPJB. Demi kepuasan Konsumen semata, agar nama baik pengembang tetap terjaga “.

    Sebagai penutup perjumpaan, Maharso mengungkapkan bahwa DPD REI DKI Jakarta memiliki banyak kader berkualitas, yang terus dibina untuk kelak menggantikan posisinya. “ Saya menyukai sifat kolektif burung bangau. Cobalah lihat ketika mereka terbang. Bangau selalu berkelompok, dan ketika terbang, bergantian menjadi pemimpin. Itu menciptakan team work yang baik, karena seluruh anggota kelompok saling support. Karena itulah, saya tidak ingin selamanya menjadi ketua. Jujur saja, saya memang memiliki kepentingan karena bisnis saya di bidang properti, bukan sektor yang lain. Tapi banyak lho, kader DPD REI DKI Jakarta yang memiliki potensi “, kata Maharso bangga.