Antara Mendesain & Menulis
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Sabtu, 24 September 2011 16:48
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2617
- 24 Sep
Bagaimana perkenalan Anda dengan dunia desain?
Semenjak di bangku kuliah saya mengenal desain interior sebagai sebuah profesi, namun jauh sebelumnya saya telah mengenal arsitektur terlebih dahulu lewat ayah saya.
Lantas bagaimana Anda bisa tertarik?
Kebetulan, ayah saya seorang pemborong atau kontraktor, dan beliau memiliki banyak sekali koleksi buku berisi gambar-gambar rumah di Amerika. Saya ingat, saat itu kebanyakan rumah-rumah di sana terbuat dari kayu mulai dari atap hingga ke rangka kayu, dan menurut saya hal itu sangat menarik sekali saat itu. Hingga kemudian saat di kelas 3 SMA di Taruna Bakti Bandung, saya diberitahu dan diajak oleh kawan-kawan untuk ikut membeli formulir Seni Rupa ITB dan masuk jurusan Desain Interior. Selain pemahaman umum bahwa interior adalah ruang dalam, selebihnya terlihat masih agak samar bagi saya, apakah sebenarnya dunia interior itu sendiri saat itu. Singkat cerita maka mendaftarlah saya bersama beberapa kawan di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB Jurusan Desain Interior, dan mengikuti tes khusus di SD Merdeka Bandung. Disinilah akhirnya saya bertemu dengan Ary Juwono yang menjadi partner kemudian hari di A2J Design.
Bisa cerita sedikit mengenai A2J?
Ary Ade Julius Design Consultant atau yang selanjutnya lebih dikenal dengan nama A2J Design, adalah rekanan jasa konsultasi desain yang didirikan dan dikembangkan bersama tiga orang yang kompeten pada bidangnya. Disini kami membagi porsi tanggung jawab sesuai dengan keahlian dan kesempatan masing-masing.
Ary Juwono
Dalam posisinya sebagai komisaris, terlibat dalam proyek-proyek pada skala yang sesuai dengan kapasitas waktu
yang dimilikinya. Mengingat bahwa ia sudah lebih dahulu terjun didunia periklanan yang sangat luar biasa padat waktunya.
Julius Susanto
Sebagai Design Director. Julius yang kebetulan juga suami saya, dengan kemampuannya yang diatas rata-rata dalam mendesain, diberi wewenang penuh untuk membuat ciri desain A2J yang khas dengan mengutamakan konsep dasar arsitektur dan menerapkannya dalam mendesain ruangan. Saya sendiri
Adelinah Chandra Rahardja
Bertindak sebagai Managing Director (Dirut) dan menempati porsi sebagai project coordinator untuk pekerjaan Design and Build dan juga menjadi PC untuk beberapa proyek sesuai dengan urgensinya.
Sepertinya menyenangkan bekerja sama dengan A2J?
Memang menyenangkan, karena A2J selalu bekerja dengan porsi masing-masing yang cukup signi kan, dan disini kami selalu berusaha untuk bekerja sama dengan tetap mengedepankan sikap toleransi demi kemajuan dan kepentingan bersama. Cobalah tengok hasil jerih payah kami lewat sederet portfolio mulai dari toko, residensial, apartemen, cafe & resto, bar & lounge, food court, mall hingga hotel, dan beberapa perkantoran. A2J Design dikenal dengan karya-karyanya yang kebanyakan adalah area publik. Mendesain ruang publik lebih sulit tantangannya, karena dipersembahkan untuk masyarakat umum. Dimana target usia, selera mau pun kepentingannya sangat luas.
Desain area publik disebut juga hospitality design.
Sejauh ini tantangan terbesar apa yang Anda jumpai dalam profesi?
Sejauh ini kami selalu sedapat mungkin untuk memberikan kontribusi desain yang selangkah di depan, dan kemudian bisa menjadi acuan banyak desainer. Menurut saya disanalah justru tantangan terbesar kebanyakan para desainer, buat saya menghasilkan karya yang diakui oleh masyarakat umum adalah tantangan tersendiri. Selain aktif mendesain, kebetulan saya juga mengasuh rubrik konsultasi interior-arsitektur di salah satu tabloid wanita.
Anda terkenal dengan gaya desain yang feminin, bisa dijelaskan?
Secara verbal mungkin hal ini agak sulit dide nisikan tapi jika dilihat secara visual, pada intinya sentuhan desain hasil karya saya umumnya terlihat lebih feminin dari kebanyakan desainer. Namun bagaimanapun wujud desain saya banyak mengadopsi gaya semi klasik atau eklektik yang memadukan desain modern dan klasik. Kemudian mix and match together dengan nafas baru tentunya, karena pada dasarnya saya suka sesuatu yang baru dan segar.
karya-karya
Bagaimana sikap Anda terhadap isu green design, apakah sudah diterapkan sepenuhnya pada karya Anda?
Green Design telah diaplikasikan dalam karya-karya A2J, namun memang masih secara umum saja, belum terlalu spesi k. Setidaknya, kami tidak akan menggunakan kayu sonokeling yang dilarang misalnya. Namun, jika klien memaksa karena memiliki sumbernya, itu bukan menjadi tanggung jawab kami lagi. Dan biasanya, kami akan minta klien yang mengatur segala sesuatunya, karena kami tidak ingin terlibat.
Menurut opini Anda, apakah sebuah karya desain haruslah selalu baru?
Pada dasarnya kami lebih mengedepankan sebuah desain yang inovatif. Bagi kebanyakan orang seperti kami, membuat sesuatu yang sulit ditiru oleh orang banyak adalah suatu kemenangan bagi para desainer. Sehingga terkadang mau tidak mau kami harus membuat desain secara custom made dan sulit dibuat agar tak mudah ditiru. Hal ini memang membutuhkan e ort yang besar dalam berkarya, namun hasilnya tentu akan lebih memuaskan.
Apa kesibukan Anda saat ini ?
Saat ini selain sebagai ibu dari dua orang anak (Kila 16 tahun, Drake 10 tahun), dan pekerjaan utama di A2J, saya juga aktif menulis. Menulis adalah passion saya yang lain, sebagai balance dari kesibukan yang sangat padat. Sejauh ini, saya sudah berhasil menulis beberapa cerpen teenlit di beberapa majalah remaja, dan sebuah kumpulan cerpen bersama Gola Gong. Saat ini saya sedang berusaha menyelesaikan sebuah novel roman berlatar belakang sejarah. Selain itu, saya juga aktif membantu sebagai pengurus di sebuah grup sekolah menulis On Line, sebagai sebuah kegiatan sosial yang dapat meningkatkan edukasi para remaja di bidang tulis menulis, yang dimotori oleh beberapa orang penulis terkenal (Sekolah Cerita, Menulis, dan Diskusi On Line Universal Nikko+Mayoko Aiko).