CIPTAKAN SUASANA LEWAT PENCAHAYAAN Cahaya alami masuk ke dalam rumah melalui bentukan arsitektur sep
- Kategori Induk: LIFESTYLE & LEISURE
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Kamis, 08 November 2012 07:00
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 3180
- 08 Nov
Pencahayaan sejatinya tidak hanya sebagai penerangan semata, namun juga membentuk atmosfer ruang. Suasana yang diinginkan dapat diciptakan lewat pencahayaan yang tepat.
Unsur estetik sebuah pencahayaan dapat memberi nilai lebih dalam sebuah karya arsitektur, baik pada eksterior maupun interior. Tak sekedar berperan penting sebagai penerang yang memudahkan aktifitas penghuni, pencahayaan juga dapat menciptakan efek dramatis sesuai dengan konsep bangunan atau ruang-ruang tertentu.
Terdapat dua jenis pencahayaan, yaitu alami dan buatan. Pencahayaan alami yang cukup, menjadi salah satu syarat mutlak terbentuknya sebuah rumah sehat. Selain itu, cahaya alami yang diperoleh dengan cuma-cuma, sebaiknya jangan disia-siakan. Selama ini cahaya alami sering diabaikan asupannya. Cahaya alami dibiarkan masuk begitu saja\ ke dalam rumah lewat jendela atau lubang udara. Jika Anda kreatif dan berani berinovasi, penempatan dan jendela/lubang angin, bisa datur sedemikian, sehingga cahaya matahari yang masuk ke dalam rumah dibentuk menjadi elemen estetis yang alami. Adapun untuk pencahayaan buatan, terutama dibutuhkan saat malam menjelang. Sebuah rumah yang didesain dengan baik, tidak membutuhkan pencahayaan buatan saat siang hari. Pencahayaan buatan sejatinya tidak hanya bertugas untuk menggantikan tugas sang surya, namun juga untuk menciptakan suasana. Warna dan nuansa ruang akan terasa berbeda jika tersentuh dengan pencahayaan yang sesuai. Melalui
pencahayaan yang tepat, ruang akan terasa lebih romantis, glamor, atau bahkan elegan. Sesuai dengan sifatnya, bila dilalui cahaya, benda dapat memantulkan warna yang dilaluinya. Dari sifat inilah pencahayaan diperlukan untuk memberikan ketegasan ruang dan benda.
Perencanaan yang matang, baik dari sisi penempatan, jenis lampu, hingga fungsi dan tujuan penggunaan cahaya, hendaknya menjadi perhatian utama saat mendesain pencahayaan buatan. Pendar cahaya lampu dapat menghasilkan efek-efek tertentu, sekaligus membangun suasana yang diinginkan. Sebelum merencanakan kelengkapan pencahayaan, sebaiknya perhatikan tiga jenis utama dari pencahayaan buatan, yang dikategorikan berdasarkan fungsi. Yaitu, ambient lighting, task lighting dan accent lighting. Ambient lighting bisa berasal dari sebaran cahaya yang muncul dari pinggir plafon (indirect lighting), atau melalui lampu-lampu yang tersedia di ruang-ruang yang lebih kecil seperti lampu dinding pada ruang duduk atau ruang baca.
Task lighting adalah lampu yang digunakan untuk kebutuhan khusus, semisal lampu gantung di atas island dapur, lampu sorot tersembunyi yang diarahkan ke bak cuci, atau di dalam lemari bagian atas. Sedangkan untuk accent lighting digunakan untuk menyorot lukisan, detail-detil arsitektur untuk menampilkan keindahan tekstur, beberapa
bagian yang memiliki nilai seni atau bagian-bagian ruang dengan warna sebagai aksen.
TIPS MENATA CAHAYA BUATAN
- Buat konsep pencahayaan, seperti suasana yang diinginkan, obyek mana saja yang hendak ditonjolkan dan sebagainya.
- Tentukan titik-titik lampu, berikut letak sakelar dan stop kontaknya. Satu sakelar maksimal 4 buah lampu. Hindari pemborosan dengan cermat mengatur pembagian titik dalam satu sakelar.
- Tentukan jenis cahaya, jenis lampu yang diperlukan, sesuai dengan kebutuhan ruang. Warna lampu warm white memberi kesan elegan untuk rumah.
- Perhatikan kualitas dan kuantitas cahaya. Cahaya yang terlalu terang akan menyilaukan. Sebaiknya gunakan lampu dimmer yang dapat mengatu gelap terangnya cahaya sesuai yang diinginkan.
- Kreatif, namun tetap harus berpikir hemat energi.
2 Kesalahan Besar Saat Merancang Lighting
Pemilik rumah selalu saja merencanakan pencahayaan pada menit-menit terakhir perancangan. Perencanaan pencahayaan sama pentingnya dengan perencanaan struktur umah. Jika terjadi masalah pada pencahayaan muncul ke permukaan, maka desain sebuah rumah bisa jadi akan dikompromikan. Pemilik rumah selalu saja melihat harga awal –pembelian bola lampu– tanpa\ mempertimbangkan harga pemeliharaan jangka panjangnya. Seperti pada saat pemilihan jenis lampu, kerap Anda salah pilih. Anda lebih memilih jenis lampu halogen, meski harganya terbilang murah, Anda akan sering menggantinya setiap tahun. Lain halnya dengan lampu jenis LED, meski mahal saat pembelian, tapi untuk pemeliharaan jangka panjang terhitung lebih murah.