bermain massa di RUMAH MODERN
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Sabtu, 21 Maret 2009 22:41
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2589
- 21 Mar
Dasar desain terlihat seperti Californian housing style.Terdapat 3 massa bangunan yang jelas; pertama massa servise yang terdiri garasi dan ruang pembantu di bagian depan. Kedua, massa utama, yang terbentuk karena adanya void yang besar, dan ketiga massa privat sebagai ruang tidur di belakang.Desain bangunan ditekankan pada pengolahan massa bangunan dan sirkulasi melalui koridor menuju ke ruang tidur. Separuh dari luas lahan difungsikan sebagai ruang terbuka di bagian depan dan belakang. Terletak di ujung jalan buntu, bangunan ditempatkan setback ke belakang untuk memberi pengalaman ruang. Dan posisi lahan yang lebih tinggi dari jalan, mendukung efek visual yang diharapkan.
Fasade bangunan diolah melalui permainan material pada bidang-bidangnya. Bidang transparan melalui kaca lebar, bukaan-bukaan, serta sebuah bidang lengkung berlapis batu susun sirih yang seolah menyatukan dua massa. Bidang lengkung berfungsi sebagai area penghubung kedua massa sekaligus eye catching bangunan. Sebagian sisi lengkungan sengaja diputus dengan bidang kaca transparan, untuk memberi aksen dan masuknya cahaya.
Salah satu yang menjadi perhatian, desain rumah juga memperhatikan aspek green architecture, dalam hal optimalisasi penggunaan energi melalui bukaan-bukaan dan efisiensi lahan. Lahan yang ada, difungsikan dengan secara optimal, dengan perbandingan 60% lahan terbangun, dan 40% sisanya sebagai taman dan ruang terbuka.
Cahaya matahari pun dengan leluasa dapat dinikmati di seluruh ruang yang ada. Banyaknya bukaan lebar dan kisi-kisi horisontal, void yang lebar, didukung suhu udara yang nyaman, memberi penghawaan dan pencahayaan secara maksimal. Salah satunya ada di ruang keluarga, dimana terdapat jajaran delapan buah pintu berdesain krepyak-kaca. Banyaknya bukaan membuat penggunaan AC dan lampu menjadi berkurang. Hal ini merupakan langkah penghematan energi di rumah ini. Terbukti, biaya listrik tiap bulannya bisa ditekan secara signifikan. Selain itu, untuk mengantisipasi cuaca kota Bogor yang cenderung hujan setiap hari, ditempatkan kanopi horisontal, menerus pada sepanjang dinding bangunan.
Penataan ruangan di rumah ini dibiarkan mengalir, tanpa pembatas yang jelas. Dimensi ruangan yang besar, didukung dengan void yang lebar, membuat ruangan terasa makin lapang. Ruang tamu sengaja dibuat dalam ukuran yang tidak terlalu besar dan agak terpisah dari ruang tengah, untuk memberikan privasi. Bidang dinding warna oranye menjadi pembatas antara area privat di ruang keluarga dengan aktifitas ruang publik di ruang tamu. Bidang ini menerus hingga ke lantai dua, dan sekaligus tampil sebagai aksen ruangan.
Satu yang menarik di rumah ini adalah bentuk tangga. Jika biasanya area tangga disembunyikan secara visual, tidak demikian dengan rumah ini. Tangga sengaja diekspos, dalam bentuk melayang dan berputar. Menghabiskan area seluas hampir 20m², tangga dibuat tanpa railing dari bahan beton bertulang ditutup papan jati setebal 4 cm. Namun, desain tangga yang unik ini tidak disarankan bagi anda yang memiliki anak balita. Arsitek memilih bentuk tangga ini, dengan pertimbangan pemilik rumah sudah tidak memiliki anak balita. Karenanya, arsitek leluasa mengekspresikan tangga sebagai bentuk karya seni.
Penekanan desain selanjutnya adalah aspek sirkulasi melalui korridor, yang dipertegas dalam pencapaian menuju ruang tidur. Baik di ruang tidur utama di lantai satu, maupun ruang tidur anak di lantai dua. Untuk memberikan efek penerangan dan penghawaan secara efektif, salah satu sisi dinding koridor yang berhadapan dengan ruang luar, ditempatkan deretan celah bukaan vertikal. Lewat celah inilah, jika pagi dan siang hari akan dapat dinikmati atraksi penerangan alami dari sinar matahari, yang masuk melalui celah tersebut. Di setiap celah ini pula, ditempatkan lampu downlight untuk memberikan sensasi penerangan malam hari.
Di lantai dua, seluruh lantainya ditutup parket jati solid, mengikuti material kayu yang terdapat di tangga. Penggunaan parket sebagai upaya memberi kehangatan di tengah dinginnya hawa kota Bogor. Lantai dua, difungsikan sebagai ruang keluarga dan kamar anak. Koneksitas antara lantai dua dengan lantai satu terjalin dengan akrab, dengan adanya void yang luas. Selain memberikan keleluasaan pencahayaan dan penghawaan, antar lantai seakan menyatu tanpa batas, dan ruangan terasa sangat lapang. Sebagai pembatas void, digunakan berdesain simpel dari material kayu jati, senada dengan parketnya.
Selain itu, ditengah void nampak berdiri bebas kolom dan balok yang saling bersilangan. Awalnya, hal itu sebagai perkuatan sekaligus persiapan untuk penambahan ruang di lantai dua. Namun, pada akhirnya, kolom dan balok menjadi aksen sekaligus penyeimbang ruang yang berukuran besar tersebut.
Selanjutnya lingkungan sekitar yang memiliki pemandangan menarik menuju arah gunung salak, dimanfaatkan secara baik di rumah ini. Sepanjang sisi atas dinding area void, ditempatkan kaca frameless untuk menangkap keindahan pemandangan luar. Jika pagi hari, saat kabut tidak terlalu tebal, bidang kaca seakan menampilkan lukisan hidup karya sang Maha Pencipta. Sungguh sebuah rumah yang nyaman dan menyenangkan.