Serba serbi pintu

Pintu merupakan elemen penting dalam rumah kita. Sebagai gerbang penghantar untuk menjelajahi ruang-ruang dalam, pintu menjadi akses utama dari sebuah rumah. Berfungsi utama sebagai jalur sirkulasi, pintu yang menghubungkan antar ruang dalam sebuah bangunan, turut pula mempengaruhi pola sirkulasi yang terjadi.

Pintu utama sebagai garda terdepan dari rumah kita, dapat menjadi citra ungkapan jati diri pemilik rumah. Pribadi yang terbuka atau tertutup, kesan wibawa, angker atau keramahan semua dapat terungkap dari desain pintu rumah Anda. Namun tentunya, pintu pun harus tetap mendapat sentuhan estetika. Tak jarang, pintu kerap dianggap menjadi bagian eye cathing, sehingga mengundang orang untuk membukanya. Untuk pintu yang terletak di dalam rumah, sifat pintu lebih bersifat sebagai penghubung antar ruang, sekaligus mempertegas zoning area.

Syarat Pintu
Dilihat dari fungsinya, selain sebagai pembatas keluar masuk orang, pintu juga harus memenuhi syarat dari kemudahan pencapaian dan dari sisi pengamanan. Pintu haruslah kuat, kokoh dan tidak mudah dijebol.
Secara umum dapat dikatakan, sebuah ruangan harus mempunyai beberapa pintu masuk sekiranya memungkinkan, dan alur sirkulasi yang menghubungkannya haruslah sependek dan selangsung mungkin tanpa mengganggu area untuk aktifitas di ruang tersebut. Hindari meletakkan pintu dalam posisi berdekatan, sehingga akan mengganggu area yang tersedia.
Pintu utama dilengkapi dengan archive di sekelilingnya. Sebagai aksen, digunakan kaca pada permukaan daun pintunya .

Tipe Pintu
Berdasarkan letaknya, dikenal dua jenis pintu yaitu pintu untuk eksterior dan interior. Penggunaan material dan tampilan yang bervariasi menjadi pembedanya.
Pintu eksterior harus kuat dan tahan cuaca. Pintu jenis ini cocok bila menggunakan pintu bertipe panel dan flush. Dari sisi keamanannya, pintu tipe panel yang terdiri dari satuan kayu solid ini sangat tepat digunakan sebagai pintu utama. Sedangkan pintu tipe flush dibentuk dari dua lembaran kayu yang mengapit rangka solid diantaranya. Untuk interior, pada dasarnya bisa menggunakan pintu panel dan flush. Cukup beri beberapa variasi seperti sentuhan profil pada sisi depan dan belakangnya.

Berdasar cara membuka, jenis pintu dapat dibedakan sebagai berikut:

• Pintu geser (sliding)
- Membukanya dilakukan dengan cara digeser.
- Dilengkapi dengan rel pada kusen bawah dan atasnya.
- Sangat cocok untuk ruang-ruang sempit sehingga tidak memakan tempat.
• Tipe pintu Perancis, yaitu pintu yang memiliki panel-panel kaca berbentuk persegi. Cara membukanya dilakukan secara horisontal.
• Pintu Belanda.
- Terbagi menjadi dua bagian, atas dan bawah.
- Masing-masing bagian, dapat dibuka-tutup secara terpisah.
• Pintu arkodeon,
- Dilengkapi track di bagian atas dan bawah.
- Terdiri dari bilah-bilah lunak, semacam campuran plastik.
- Digunakan untuk interior, sebagai pemisah antar ruang privat dengan semi privat.
• Pintu tipe pocket (kantung)
- Dibuka tutup dengan cara digeser ke salah satu dinding.
- Dilengkapi dengan lubang sebesar daun pintu pada salah satu dindingnya, sebagai tempat ‘parkir” kala posisi pintu dibuka.

BAHAN PINTU
Penggunaan material yang tepat dapat meningkatkan nilai estetis pintu. Material kayu masih menjadi pilihan banyak orang. Tampilan yang memiliki nilai estetika, dan gurat-gurat kayu natural yang memberi kesan hangat menjadi pertimbangannya. Konstruksi pintu kayu bisa berwujud kayu solid atau kayu lapis (plywood). Pintu kayu sering rentan masalah, seperti tidak tahan terhadap cuaca, air hujan, rayap dan jamur. Sebaiknya pilih kayu jenis oven untuk menghindari muai susut kayu dan rayap.

Material lain yang kerap digunakan untuk pintu adalah aluminium. Bersifat relatif lebih kuat, kedap air, dan tahan rayap. Aluminium memberi kesan dingin, kaku dan “pabrikasi”. Kelemahannya adalah dapat penyok, dan sering menimbulkan suara berisik bila presisi pintu berubah. Kekokohannya juga mudah berubah akibat keliman yang lepas atau mengendor. Selain itu ada juga pintu berbahan vinyl dan fiberglass yang memiliki sifat anti rayap dan anti air. Pintu kamar mandi cocok menggunakan pintu berbahan vinyl atau aluminium.
Ada lagi jenis pintu kaca. Biasanya kerap digunakan sebagai pintu yang menghadap taman belakang atau samping, dengan tujuan memberi keleluasaan pandangan dan masuknya cahaya matahari ke dalam ruangan. Mudah pecah adalah kelemahannya yang utama. Sebaiknya, pilih kaca jenis temperred, dan yang telah mengalami pemanasan hingga 700° sehingga membuat kaca lebih kuat 500%.
Namun jika ingin bereskplorasi, beragam material bisa digunakan untuk pintu,
diantaranya kaca dengan kayu atau aluminium. Bisa juga menggunakan bahan-bahan alami untuk memberi kesan etnik, semisal rotan atau batok kelapa yang diolah dengan cantik.
Apapun jenis pintu yang Anda pilih, sesuaikan dengan lingkungan, kondisi dan anggaran. Yang terpenting, lengkapi dengan sistem keamanan yang baik. Gunakan kunci berkualitas, mengingat fungsi pintu dari segi keamanannya. Jika menemui ketidakberesan pada pintu, segeralah lakukan perbaikan.

 

Tips

• Pilih jenis pintu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi lingkungan.
• Kayu dengan kualitas bagus, memiliki keunggulan dari aluminium.
• Jika lingkungan Anda terdapat banyak rayap, sebaiknya pilih jenis aluminium.
• Lakukan perawatan secara kontinyu, seperti pada engsel dan anak kunci, agar fungsi pintu berjalan dengan optimal.