Proyek-Proyek PilihanILIHAN 2010
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Rabu, 24 Maret 2010 18:29
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2025
- 24 Mar
ekspansinya.
Apalagi, rencana pemerintah meningkatkan subsidi terhadap program sejuta rumah dan 1000 menara rusun yang semula hanya Rp2,5 triliun menjadi Rp10 triliun merupakan angin segar bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Apalagi, subsidi dipercaya dapat menjadi stimulan efektif untuk mendongkrak roda pertumbuhan bisnis properti, khususnya menengah kebawah.
Sehingga, secara keseluruhan pasar nasional pada 2010 diprediksi mempunyai daya beli cukup baik. Apalagi, posisi tingkat suku bunga saat ini berada dalam posisi yang cukup rendah, dibandingkan pada kurun 4 (empat) tahun terakhir. Sehingga, jika sejumlah pembiak duit sektor properti dan masyarakat konsumen yang dulunya menahan diri, kini akan kembali melirik sejumlah proyek dan lokasi baru yang menjadi pilihan. Dengan kata lain, kondisi seperti ini tentu menjadi saat tepat berinvestasi pada sektor properti.
Ramai-ramai Ekspansi
Itu pula yang menjadi keyakinan sebagian besar para pengembang di tanah air. PT Fajar Surya Perkasa (Fassa) misalnya. Pengembang yang memasarkan proyek Daan Mogot Baru ini telah siap-siap merilis proyek teranyarnya pada tahun 2010 ini. Alasannya, tak lain karena kluster hunian mereka nyaris telah habis. Sisa lahan 20 ha dari total 70 ha pengembangan PT Fassa akan dibangun proyek-proyek bertipe highrise building. “Awal tahun 2010 ini, rencananya kami akan membangun kondominium dan office park,” tutur Juan Panca Wijaya, General Manager Daan Mogot Baru.
Begitu pula halnya dengan PT Sentul City Tbk. Mereka akan terus mempertahankan citra konsepnya sebagai The City of E’nnovation yang inovatif dan leading di bidangnya. Sehingga, apapun proyek yang diluncurkan mereka tetap menarik perhatian. Jadi, tak heran jika sepanjang tahun lalu mereka meraih hasil penjualan bagus. “Jika, dahulu banyak developer yang mengalami penurunan omzet maka Sentul City justru meraih penjualan bagus sepanjang tahun lalu. Kenaikannya berkisar 30 persen dibandingkan 2008 lalu,” ungkap Adrian Budi Utama, Direktur PT Sentul City Tbk.
Sejatinya, hasil baik Sentul City tersebut selain membangun cluster hunian, mereka pun terus mendongkrak pembangunan fasilitas-fasilitas pendukung. Mulai dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Taskia, Sekolah BPK Penabur, hingga office tower yang rencananya akan mulai beroperasi pada 2010 ini. “Kami optimis target kenaikannya akan mencapai 30 persen hingga 50 persen pada tahun ini,” tukasnya .
Tak mau ketinggalan pula proyek dari Ciputra Group. Artadinata Djangkar bilang, pihaknya akan kembali memasarkan apartemen di Ciputra World Jakarta pada tahun ini. Direktur Ciputra World Jakarta ini mengatakan sepanjang 2009 lalu, proyek Ciputra Group sengaja tidak melakukan penjualan unit apartemennya. Alasannya, karena mereka hanya fokus pada pengerjaan konstruksi bangunan. “Kondisi tahun lalu tidak begitu bagus, namun tahun ini kami sangat optimistis,” harapnya.
Optimisme ini sambung Artadinata akan menjadi pemicu bagi mereka untuk dapat menyelesaikan proyek penjualan mereka pada 2011 mendatang seiring dengan target penyelesaian bangunan. “Kami targetkan sub structure yang dikerjakan Jaya Konstruksi akan selesai pada Maret 2010 mendatang. Selanjutnya kami akan menunjuk main construction untuk pembangunan konstruksinya,” papar Artadinata.
Rusunami Bergairah
Begitu pula halnya dengan proyek apartemen bersubsidi yang dikembangkan oleh PT Graha Citra Propertindo di kawasan Klender Jakarta Timur. Tahap awal Apartemen Malaka Green yang terdiri dari dua tower dengan total 1080 unit tersebut siap diluncurkan ke pasar pada Januari 2010 ini. Proyek rusunami hasil kerjasama dengan PT Perumnas ini diharapkan dapat menjadi pemicu pertumbuhan di timur Jakarta.
Teddy Robinson Siahaan, Direktur Pemasaran Perum Perumnas mengatakan kerjasama dengan PT Graha Citra Propertindo merupakan bentuk komitmen Perumnas dalam percepatan hunian yang layak bagi masyarakat. ujarnya. Selain sederet proyek tersebut, masih banyak proyek lainnya yang dirilis pengembang pada 2009 lalu maupun 2010. Berlombanya para pengembang memasarkan produk, membuat investor dan konsumen semakin leluasa menentukan pilihan yang sesuai keinginannya.