Agar Cermat Tentukan Pilihan
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Kamis, 10 Mei 2012 17:35
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 1883
- 10 Mei
Memilih hunian di kawasan yang tepat menjadi dambaan semua konsumen properti. Apa saja langkah tepat agar tak salah tentukan pilihan.
Memilih adalah kata kunci ketika konsumen properti diperhadapkan pada satu keputusan. Dalam konteks itulah keputusan membeli hunian harus dicermati. Paling tidak, harus mengantungi sejumlah kriteria atau pertimbangan agar tepat memilih. Misalnya saja, saat menentukan kawasan hunian yang paling prospektif dalam kaitannya dengan tempat yang akan dihuni. Faktor pendongkrak nilai sebuah kawasan penentunya tetap lokasi. Semakin prospektif lokasi tersebut semakin tinggi pula nilai jualnya ke depan. Itu pula pertimbangan para pengembang giat menancapkan sejumlah proyek propertinya di kantung-kantung kawasan yang prospektif. Setelah lokasi, mereka rajin pula menyemai ketersediaan beberapa fasilitas ataupun kebutuhan bagi konsumen. Belum lagi, berbagai pengembangan infrastruktur dan beberapa fasilitas lainnya. Sehingga, lengkap sudah antara kebutuhan dan kenyamanan penghuni di lokasi proyek properti tersebut. “Lokasi prospektif jadi penentu dalam mempermudah konsumen saat menjual rumahnya,” kata praktisi properti Mirza Asikin .
Menurut Mirza, strategi pengembang bisa dimaklumi untuk menyerap konsumen yang menginginkan lokasi strategis dan sekaligus memiliki nilai jual. Berdasarkan hasil penelitiannya, total penyerapan rumah selama kuartal IV 2011 lalu di bodetabek mencapai 3.127 unit. Dengan perincian, sekitar 28 persen di Depok, 26 persen di Bogor, 24 persen di Tangerang, dan 22 persen di Bekasi. “Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi masih merupakan tempat yang paling diminati untuk tempat tinggal,” terangnya.
Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi masih merupakan tempat yang paling diminati untuk tempat tinggal. perincian, sekitar 28 persen di Depok, 26 persen di Bogor, 24 persen di Tangerang, dan 22 persen di Bekasi. “Depok, Bogor, Tangerang, dan Bekasi masih merupakan tempat yang paling diminati untuk tempat tinggal,” terangnya. Manager Riset Jones Lang LaSalle Indonesia Anton Sitorus mengatakan, jarak dan waktu tempuh ke akses transportasi menjadi penyebab utama dalam menentukan pilihan membeli rumah dalam sebuah kawasan hunian. “Dekat dengan akses transportasi merupakan nilai tambah kawasan hunian,” tuturnya.
Faktor- faktor lain yang dapat mempengaruhi harga kawasan antara lain, jarak dari pusat bisnis, aksesibilitas, konteks, dan sekeliling lingkungan. Serta lokasi yang dekat dengan fasilitas umum dan ketersediaan fasilitas publik seperti sekolah, rumah sakit, terminal bis transjakarta, dan pasar biasanya akan membuat harga lahan menjadi semakin tinggi. Luas lahan dan status kepemilikan lahan juga cukup mempengaruhi harga properti.
TIPS : AGAR MANTAP PILIH KAWASAN HUNIAN
• Hal yang harus dipertimbangkan adalah lokasi. Lokasi yang bagus dan strategis biasanya sudah mahal harganya. Namun, cari pilihan lain yang lebih terjangkau. Yang penting aksesnya mudah dicapai dan banyak alternatif jalan. Selain itu, transportasi juga mudah.
• Perhatikan kondisi lingkungan. Anda harus memastikan bahwa lingkungan hunian tersebut aman dan nyaman. Aman dalam arti berbahaya terutama jika Anda memiliki anak yang masih kecil.
• Sementara itu, faktor kenyamanan akan diperoleh apabila lingkungan alam sekitar perumahan masih hijau dan asri. Lingkungan yang demikian biasanya memiliki udara dan air yang bagus.
• Selain itu adalah ketersediaan dan kemudahan mendapatkan kebutuhan sehari-hari. Jika menetap di suatu kawasan, berarti Anda setiap hari harus memenuhi kebutuhan dapur. Tentu saja, sangat tidak efisien jika pasar atau pusat perbelanjaan lokasinya sangat jauh, karena Anda harus mengeluarkan waktu dan dana ekstra untuk ongkos.
• Kemudian, jika Anda termasuk pasangan muda yang baru memiliki anak, perhatikan ketersediaan fasilitas pendidikan, baik formal maupun informal. Akan sangat merepotkan jika sekolah terdekat memboros waktu lebih untuk mencapainya.
• Tak kalah penting adalah fasilitas hiburan dan rekreasi. Setelah lelah bekerja seminggu penuh, Anda tentu butuh untuk menyegarkan diri kembali dengan berekreasi.