Khusyuk Beribadah di Rumah
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Selasa, 31 Agustus 2010 18:10
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2634
- 31 Agu
Mungkin kita bisa melakukan ibadah sholat wajib maupun sunah di dalam kamar, namun arti kebersamaan bersama keluarga akan lebih bermakna kala melakukan sholat berjamaah dalam ruangan khusus. Hadirnya musala dalam rumah selain mampu menambah nilai keintiman kita dengan Aallah SsWTt juga mampu mendekatkan sesama anggota keluarga sambil memberikan pendidikan dan moral Iislam kepada anak-anak. Lantas bagaimana membangun dan memposisikan musala dalam sebuah rumah?
Seberapa penting ?
Selain membuat lebih khusuk saat beribadah, musala juga penting untuk mengakomodasi jika ada tamu yang hendak ikut sholat di rumah. Ssehingga tamu tak harus masuk ke kamar tidur untuk sekedar “numpang” sholat. Tterlebih jika tamu tersebut belum terlalu akrab dengan keluarga kita.
Manfaatkan Ruang
Menciptakan musala dalam rumah, tak harus luas besarannya. Iidealnya, ruangan harus dapat menampung seluruh anggota keluarga sholat berjamaah. Nnamun jika tidak memungkinkan, ruangan setidaknya cukup untuk sholat minimal dua orang.
Musala tidak harus berupa sebuah ruang tersendiri yang tertutup, namun bisa memanfaatkan ruang bawah tangga, serambi samping atau halaman belakang. Uuntuk membedakan musala dengan ruang lainnya, gunakan perbedaan material dan ketinggian lantai.
Pencahayaan & Sirkulasi Udara
Jangan lupakan pencahayaan dan sirkulasi udara agar tetap nyaman kala beribadah. Gunakan jendela, jalusi untuk masuknya cahaya dan udara. Musala yang terletak di ruang terbuka memang terasa lebih nyaman, namun bukan berarti musala pada ruang tertutup tidak bisa nyaman. Kipas angin, AaC atau exhaust fan bisa dipilih untuk membuat ruangan tetap sejuk. Musholla dengan suasana terbuka terasa nyaman karena udara dan cahaya leluasa keluar masuk. Iibadah pun menjadi lebih khusuk.
Tata Interior
Untuk interior semua tergantung selera. Jika ruangan terbatas, pilih warna netral atau putih, terutama pada dinding dan plafon. Iingin sentuhan alami ? Gunakan material batu-batuan misalnya batu alam atau kayu, pada lantai dan dinding. Lapisi lantai dengan karpet atau parket, untuk membedakan musala dengan ruang lainnya. Jika musala berupa ruangan tersendiri, tak ada salahnya plafon juga diolah. Misalnya dengan membentuk kubah, atau melapisi dengan kayu lambrisering agar ruang terlihat lebih berwibawa.