Nyaman di Ruang Duduk
- Kategori Induk: PROPERTY & REFERENSI BISNIS
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Jumat, 07 Oktober 2011 17:17
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 2815
- 07 Okt
Konsep sebuah ruang duduk pada awalnya adalah bagaimana menciptkan sebuah ruangan yang nyaman untuk menjadi pusat kegiatan sehari-hari. Namun tidak ada salahnya jika kenyamanan dikembangkan menjadi lapang, rapi, serasi dan stylish. Nyaman di Ruang Duduk Peran sebuah ruang duduk tidak hanya sekedar tempat menerima tamu atau membaca buku. Namun bagaimana ruangan dapat memberi kenyamanan dan kehangatan secara maksimal. Budaya Indonesia yang masih kuat mengedepankan kekuatan tali silaturahmi, menghadirkan dua jenis ruang duduk, yaitu ruang tamu dan ruang keluarga. Ruang tamu merupakan ruang duduk yang berfungsi untuk menerima tamu. Sedangkan ruang keluarga, merupakan ruang duduk yang terletak di tengah-tengah rumah. Namun, karena keterbatasan lahan, seringkali kedua ruangan tersebut disatukan .
Sebagai meja, digunakan ottoman berdimensi besar, sehingga dapat menampung aksesoris dan pernakpernik diatasnya. Bahannya terbuat dari fabric, dengan pilihan warna yang serasi dengan sofa dan elemen interior lainnya. Seiring perubahan gaya hidup, keberadaan ruang tamu mulai ditinggalkan. Untuk tamu yang sudah akrab, biasanya akan langsung menuju ruang keluarga. Sedangkan untuk tamu yang tidak terlalu akrab dan hanya bertamu sebentar, akan diterima di foyer. Ruang tamu harus mempunyai image yang baik terutama di mata tamu yang datang, sedangkan ruang keluarga menjadi “jantung” kegiatan dalam sebuah rumah. Meski demikian, untuk menghemat ruang kedua ruang ini sering digabung fungsinya, dan disebut sebagai ruang duduk.
Ruang tamu mungil, kadang masih dipertahankan keberadaannya. Berikan bukaan-bukaan lebar atau lubang ventilasi agar sirkulasi udara dan cahaya berlangsung dengan baik. Ruang duduk menjadi favorit anggota keluarga untuk bercengkerama, menonton TV , atau ngobrol bersama. Sebagai pusat sosialisasi anggota keluarga, ruang duduk perlu dirancang dengan nyaman. Nyaman secara psikologis, juga nyaman secara fisik. Secara psikologi kenyamanan dapat diperoleh dari penataan interior yang tidak terkesan sumpek. Dalam sebuah hunian, ruang duduk biasanya ditempatkan di tengah-tengah ruangan, terhubung dengan ruang makan, pantry, tangga, teras atau balkon. Orientasi ruang duduk, biasanya difokuskan pada area TV atau ruang luar berupa taman atau kolam. Karena
itu, bidang yang menjadi focus harus diolah semenarik mungkin. Bisa lewat desain, kombinasi warna, motif dan tekstur, ataupun penggunaan material. Selain itu, bisa juga dengan mengolah bahan dan teknik finishing dinding seperti aplikasi cat, wallcover, batu alam ataupun panel-panel kayu dan kaca.
Plafon.
Pengolahan plafon menjadi bidang-bidang geometrik, terbuat dari papan multipleks lapis veneer dengan finishing clear glass. Dilengkapi pula pencahayaan tersembunyi di balik plafon. Agar terkesan akrab, bedakan ketinggian plafon. Bahannya bisa dari gypsum atau papan kayu olahan atau multipleks. Pola dan penurunan plafon (dropped ceiling) pada ruang duduk, membuat suasana menjadi lebih hangat dan intim. Jika tema klasik menjadi pilihan, jangan lupa tambahkan lis-lis profil di sekeliling plafon.
Ruang duduk yang luas, menyatu dengan meja makan, serta memiliki view langsung ke arah halaman belakang. “Void yang berada tepat di atas ruang duduk, membuat koneksitas secara visual lebih mudah terjalin.”
Panel dinding berfungsi sebagai area penyimpanan CD/DVD, buku, sekaligus menyatu dengan tempat memasang tv. Ruang duduk identik dengan tempat menonton televisi atau CD/DVD. Jangan biarkan koleksi CD/DVD terlihat berantakan atau tidak serasi saat diletakkan di rak terbuka. Solusinya, buat kabinet TV yang sekaligus berfungsi untuk menyimpan kepingan CD atau DVD. Jika Anda bukan tergolong orang yang rajin menata, pilih desain pintu tertutup untuk kabinetnya, dan bukan dari jenis kaca yang transparan. Sehingga, bagian dalam kabinet yang mungkin tidak tersusun rapi tak akan terlihat dari luar.
{mosimageApa saja yang bisa dilakukan di ruang duduk ?
- Mainkan warna-warna senada, dilengkapi kabinet serta panel yang tersusun rapi, dengan desain fungsional dan modern.
- Tambahkan sofa, chaise long hingga lampu dengan desain yang “wow” sebagai centerpiece. Memilih sofa harus mempertimbangkan segi kenyamanan, desain, bahan, warna dan motif. Sofa kulit tidak selamanya mewah, sebaliknya sofa berbahan fabric bisa juga tampil mencuri perhatian.
- Jangan lupakan sirkulasi udara, agar tercipta ruang yang sehat. Bila mungkin, buat pula rak buku dengan sistem modular, yang menyatu dengan kabinet TV. Sehingga tampilan ruang duduk terlihat rapi, stylish sekaligus hemat ruang.
Furnitur
Isi ruangan dengan sofa atau kursi berlengan, meja (ottoman, coffee table atau side table), dan meja pajang. Jika besaran ruang mencukupi, bisa ditambahkan chaise long di sudut ruangan.
Lantai.
Karpet bisa jadi pilihan sebagai alas di bawah meja. Jika tak ada meja di tengah ruangan, karpet menjadi “barang wajib” untuk duduk bersantai dan bermain anak. Pilih karpet dengan warna-warna cerah agar ruangan menjadi lebih hidup.
GAYA LESEHAN
Ingin tampil santai? Ruang duduk model lesehan bisa jadi pilihan. Lantai kayu dilengkapi meja rendah dan bantal, membuat suasana berkumpul lebih akrab. Gunakan material lantai, pola dan warna ubin yang berbeda untuk mempertegas batas ruang duduk dengan ruang lainnya, atau ubin motif tertentu sebagai aksen.
Elemen dekoratif
Lukisan, patung, bingkai foto, vas bunga, bantal, table runner, lampu meja, lampu gantung dapat jadi pilihan. bisa memberi ekspresi personal yang kuat pada ruangan. Perhatikan proporsi ruang dan banyaknya aksesori yang digunakan. Proporsi dan komposisi yang tepat, membuat ruang keluarga terlihat makin cantik.
Model panggung sebagai area duduk, sekaligus sebagai area penyimpanan di bagian bawahnya. Digunakan jenis kayu solid, sehingga kesan hangat dan karakter kayu lebih terasa.
SUDUT RUANG BACA
Tempatkan chaise long di sudut ruang untuk mendukung kegiatan membaca Anda, sambil menemani keluarga di ruang duduk. “Sofa selalu menjadi centerpiece dari sebuah ruang duduk. Beri perhatian khusus pada desain, warna dan bahannya.”
Sirkulasi Udara
Jangan abaikan sirkulasi udara, agar ruangan menjadi sehat dan terhindar dari lembab. Lengkapi ruangan dengan bukaan dan jendela, sehingga cahaya dan udara leluasa masuk ke ruangan. Jika mungkin, tempatkan ruang keluarga berhadapan dengan halaman belakang, taman kering atau kolam ikan.
Dinding.
Arm chair dengan aksen bantal merah, pas menemani saat bersantai sambil membaca dan mendengarkan musik. Tempatkan di sudut ruang duduk, dikombinasi dengan perangkat kursi lainnya. Perangkat tempat duduk ruang duduk tidak harus terdiri dari jenis dan model yang sama; bisa dipadu padan. Jangan biarkan dinding polos tanpa hiasan. Panel-panel kayu, ambalan, cerukan, dinding bertekstur atau dilapis batu alam, dapat menjadi alternatif untuk memperindah dinding. Gunakan teknik finishing dinding seperti aplikasi cat, wallcover, batu alam dan semen aci. Aplikasikan panel pada dinding, untuk mengisi ruang. Panel sekaligus bisa digunakan untuk penempatan TV plasma yang sengaja dibuat rendah, agar masih tersisa ruang di bagian atas.
Pencahayaan
“ Mainkan warna-warna terang dan “berani”, untuk menciptakan point of interest di sudut ruang.” Sudut ruang duduk atraktif dengan lampu meja warna merah, bantal dengan aksen merah pada sofa, serta sentuhan “hijau” pada tanaman yang menjuntai. Selain lampu umum yang berasal dari langit-langit, tambahkan lampu sorot untuk menyorot lukisan pada dinding, lampu meja, lampu berdiri dan chandelier. Jika mungkin, atur penggunaan jenis lampu umum, hingga tidak terlalu terang atau mengganggu aktivitas pengguna ruang. Misalnya lewat penggunaan dimmer atau indirect lighting, sehingga pendar cahaya lampu bisa menciptakan atmosfer kehangatan pada ruangan. Saat malam menjelang, matikan lampu utama dan nyalakan lampu sudut. Dan, nikmati sensasi yang muncul dari pendar cahayanya yang temaram.