Ekspresi Personal Dalam Gaya Eklektik

     Out of the box , adalah salah satu ciri dari gaya eklektik yang ekspresif namun tetap indah dan harmoni sesuai dengan selera jaman sekarang yang semakin “bebas” Konsep eklektik mulai dikenal pada abad ke-20, sebagai simbol kekayaan dan kemakmuran. Secara estetika, gaya ini berkaca pada gaya masa lampau.

     Penggabungan berbagai gaya dalam sebuah tatanan, menjadi konsep dasar gaya eklektik.Di dalamnya, dapat ditemukan berbagai gaya seperti  rococo, victorian, ataupun klasik, yang digabung dengan gaya masa kini. Gaya ini cukup diminati karena tidak hanya menggabungkan dengan sentuhan modern, namun juga dengan barang-barang bergaya vintage atau barang-barang bekas. Konsep gaya eklektik akan membuat suasana ruangan menjadi lebih nyaman dan dinamis.

    Gaya desain ini melambangkan kebebasan untuk mengekspresikan keinginan dari masing-masing pribadi sehingga sangat personal, dan juga tidak membosankan.Gaya eklektik juga bisa dimaknai sebagai panggabungan gaya modern dan gaya tradisional. Indonesia yang memiliki beragam adat budaya, memiliki kekayaan seni dan tradisi yang bisa dipadu padankan. Menambahkan sentuhan tradisional seperti ulos sebagai pajangan dinding,  gebyog dari Jawa Tengah, atau dipan Jepara dengan bantal bordir, juga dapat dilakukan.

    Eklektik berarti menyeleksi apa-apa saja yang terlihat bagus, baik dalam dekorasi, suasana, zaman, dan gaya, dalam satu kesatuan. Anda bisa menggabungkan beberapa gaya mebel dalam satu ruang, namun harus tetap mempertimbangkan benang merah sehingga tercipta komposisi yang harmonis.

Berikut adalah beberapa hal penting untuk menciptakan ruangan dengan konsep gaya desain eklektik :

1. Warna

     Pada gaya desain eklektik, warna berperan untuk menciptakan ruangan yang netral agar tetap nyaman dan tidak terlihat ramai. Penggunaan warna putih, pastel , coklat, krem, emas adalah warna yang tepat, agar berbagai elemen di dalamnya dapat menyatu.

2. Furnitur

    Percampuran antara beberapa gaya desain pada perabot membuat tatanan ruangan menjadi sangat personal. Furnitur biasanya didominasi oleh material kayu dengan finishing natural, dikombinasi dengan upholstery dari kain halus, kulit atau patchwork. Lemari atau dipan berukir dari Jepara, bisa dipadankan dengan perabot bergaya klasik. Anda juga bisa mengkombinasikan mebel bergaya klasik oriental dengan mebel bergaya kontemporer, karena keduanya memiliki garis desain yang “bersih” dan sederhana.

    Bahkan, tak usah ragu untuk menyatukan mebel klasik dengan garis-garis sederhana,  bersanding dengan sofa modern. Sebagian besar finishing furnitur menggunakan tema natural dan kain. Bentukan furnitur pada satu ruangan dapat berbeda sesuai dengan percampuran gaya yang diinginkan sehingga bervariasi namun tetap menyatu oleh warna.

3. Kain

   Penggunaan kain pada desain eklektik cukup berperan pada tatanan, mulai dari kain polos, motif hingga bertekstur. Kain bersulam, bordir, atau kain kaya motif dengan aksen manik-manik, kain sari dan kaca, bisa jadi pilihan. Pilihlah warna kain dengan warna netral agar mudah dipadankan. Adapun untuk kain motif dan bertekstur dapat digunakan warna-warna menonjol atau mencolok, agar menjadi aksen pemanis pada ruangan.

4. Material dan finishing

    Material favorit yang digunakan pada konsep eklektik adalah kayu dan batu alam karena berkesan natural namun mewah. Untuk finishing-nya digunakan jenis natural agar mempertegas tampilan serat kayu, dan tekstur batu-batuan.

   Seiring kemajuan teknologi, material kayu diolah menjadi bentukan yang cukup sederhana tetapi tidak sesederhana gaya desain modern minimalis. Digunakan permainan warna-warna berani sehingga menghadirkan ruangan yang ekspresif.

5. Aksesoris

   Aksesoris berperan penting dalam gaya eklektik, semisal lampu, pigura, atau pernak pernik pemanis ruangan. Pada gaya eklektik yang kental, seringkali terdapat aksesoris seperti karpet dari kulit binatang, patung kepala binatang, bahkan lukisan, pernak pernik seperti aspak, atau vas yang mengandung unsur binatang.

   Ruangan bergaya eklektik tidak sempurna tanpa kehadiran lampu hias berdesain mewah yang menarik perhatian. Warna lampu yang biasa digunakan adalah warna kuning atau warna-warna hangat. Jika ingin menggunakan warna putih, kombinasikan dengan lampu-lampu kecil berwarna hangat, agar ruangan  berkesan homey.

6. Skala Ruang

   Perhatikan ukuran-ukuran perabot dalam ruangan tidak terasa “penuh” namun tetap elegan. Komposisi masing-masing item harus selaras, termasuk dalam hal penempatan tinggi rendah dan besar kecilnya barang, sehingga kelapangan ruang tetap terjaga.