5 HAL yang MEMPENGARUHI PROPERTI INDONESIA

Kuartal pertama tahun 2016 sudah terlewati, namun kondisi properti di Indonesia ternyata belum sepenuhnya membaik, meski ada peningkatan dibanding tahun 2015.

Bagi pelaku industri properti, penting untuk mengamati Tren yang tengah terjadi di bisnis ini.

     Lewat Tren, dapat dirancang strategi bisnis dan marketing yang aktif. Ishak Chandra, CEO Strategic Developments & Services Sinar Mas Land, dalam event Sinar Mas Land- PT Bumi Serpong Damai Tbk. Outlook 2016, memaparkan lima hal yang menjadi tren, dan mempengaruhi industri properti nasional di tahun 2016.

1. LIFE STYLE CHANGING
     Saat ini, populasi di Indonesia didominasi oleh anak muda. Tingginya populasi anak muda memicu tingginya life style changing. Saat ini tren lifestyle yang
berkembang di masyarakat adalah sifat konsumtivisme, yang berpengaruh pada perekonomian khususnya sektor properti.

2. URBANISATION
     Setiap tahunnya, angka urbanisasi kota-kota besar yang ada di berbagai wilayah Indonesia, selalu melonjak tajam, saat ini tercatat 55 persen orang Indonesia tinggal di kota. Diperkirakan 15 tahun mendatang 71 persen populasi masyarakat akan tinggal di kota. Tak heran, jika kemudian banyak pengembang mulai melirik pengembangan proyek properti berbagai kota besar di Indonesia seperti Makassar, Balikpapan, Medan, Surabaya dan kota-kota lain yang dianggap memilik ilonjakan penduduk.

3. ASEAN INTEGRATION
     Pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)  diperkirakan dapat mendorong bisnis properti dalam negeri, karena akan mengundang developer-developer asing untuk masuk ke Indonesia. MEA harusnya dimanfaatkan sebagai
peluang, bukan ancaman.

4. RAISING CONSUMPTION
     Hasil survei menyebutkan mayoritas masyarakat Indonesia merasa penghasilannya sudah mencukupi kebutuhan hidup, sehingga dengan mudahnya membeli berbagai produk meskipun dilakukan dengan mencicil. Pertumbuhan MAC
(Middle Affluent Class) People di Indonesia sangat progresif. Jika pada tahun 2012 jumlah MAC People di Indonesia mencapai 74 juta, maka rahun 2020 angkanya diprediksi mencapai 141 juta. MAC People adalah mereka yang memiliki
pengeluaran di atas Rp 2 juta setiap bulannya.

5. DIGITALISATION AND SOCIAL MEDIA EXPANSION
     Saat ini masyarakat sudah sangat terbiasa mengakses sosial media atau internet. Pengguna internet dan sosial media di Indonesia sangat tinggi. Data dari We Are Social, jumlah pengguna internet di Indonesia pada tahun 2015 mencapai
88,1 juta, sedangkan pengguna sosial media di Indonesia mencapai 79 juta. Dengan demikian masyarakat akan sangat mudah mendapatkan informasi properti melalui internet.