Ada Apa Pasar Properti 2010?

Berangsur membaiknya kondisi bisnis properti selama 2009, menimbulkan harapan besar akan kondisi yang jauh lebih baik lagi di tahun 2010 ini. Anda tentu masih ingat, kalau pertengahan tahun 2009 lalu, tingkat suku bunga KPR (Kredit Pemilikan Rumah) yang diberikan oleh bank mengalami penurunan. Menanggapi momen ini, masyarakat seakan termotivasi untuk membeli rumah. Apalagi, diprediksi pertumbuhan sektor properti akan meningkat. Bahkan diperkirakan akan mencapai 15 persen dengan asumsi pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen.


    Prediksi yang dikemukakan oleh Panangian Simanungkalit, Direktur Pusat Studi Properti Indonesia (PSPI) tersebut optimistis lantaran pertumbuhan ekonomi sebesar 5,5 persen merupakan asumsi konservatif yang disampaikan oleh pemerintah saat menyampaikan nota keuangan, serta akan berlanjut hingga 2014 sebesar 7 persen. “Apalagi ini belum ditambah dari dana-dana yang dipergunakan untuk merehabilitasi dan merekonstruksi daerah-daerah bencana ditambah dengan dana asing yang masuk ke Indonesia pasca membaiknya keamanan di dalam negeri,” paparnya usai peluncuran buku ‘Jejak dan Pemikiran’ di Jakarta beberapa waktu lalu. Imbasnya, laju bisnis properti menjadi lebih bergairah. Karenanya, banyak kalangan menyebutkan bahwa tahun 2009 menjadi awal kebangkitan bisnis properti.


Booming 2010
    Tak hanya itu, dari kalangan eksekutif perusahaan, pengembang serta agen properti pun seperti seragam menanggapi peluang sektor properti di tahun 2010 mendatang. Sektor properti Indonesia akan bangkit kembali pada tahun 2010 karena otoritas moneter berencana untuk menurunkan terus suku bunga KPR dan KPA. “Bisnis properti akan ‘booming’ kembali tahun 2010 mengingat keinginan otoritas moneter untuk menurunkan suku bunga KPR dan KPA dari 12 persen tahun 2009 menjadi 10 persen tahun 2010,” kata Jopy Rusli, Direktur PTt Lippo Karawaci Ttbk kala itu.
    tendensi tersebut menurut Jopy terlihat dari data lembaga riset properti dunia “Global Property Guide” yang menyebutkan bahwa selama tahun 2008 tingkat pertumbuhan investasi properti di Indonesia tertinggi di Asia Ttenggara, yakni sebesar 13,4 persen. “Artinya, orang yang membeli properti dengan niat investasi di Indonesia mengalami pertumbuhan 13,4 persen, meskipun tahun 2008 terjadi krisis ekonomi global,” urai Jopy.
    Hal senada juga datang dari prinsipal agen properti ‘Abie

Property’. Pasar primer dan sekunder properti Indonesia akan mengalami lonjakan kembali pada tahun 2010. “Lonjakan penjualan terutama akan dialami oleh produk- produk properti yang memiliki lokasi yang strategis, fasilitas lengkap, serta proyek selesai sesuai jadwal,” tuturnya.


Rumah Menengah
    Sementara membaiknya bisnis properti 2010 tentu akan membuat semakin tingginya daya beli masyarakat dan penawaran lebih banyak pada perumahan tipe kelas menengah. “Kecendrungannya sudah tampak hingga saat kini. Jumlah perumahan tipe kelas menengah umumnya makin meningkat seiring perbaikan ekonomi makro dan makin rendahnya suku bunga KPR yang hanya 9-10 persen pertahun,” ungkap Endang Sutrisna General Manager PTt Lippo Karawaci.
    Endang juga menilai, bahwa selama tahun 2010 penawaran pengembang atas perumahan tipe kelas menengah ke atas (middle up) di kota-kota besar akan makin tumbuh dibanding perumahan kelas bawah yang harganya di bawah Rp 100 juta. “Meningkatnya harga lahan di kota-kota besar saat kini, membuat penjualan rumah kelas bawah berharga dibawah Rp 100 juta ber-margin tipis. Karenanya, pengembang lebih suka bermain di pasar kelas menengah atau menengah atas,” kata Endang.
     Karenanya, menurut dia berdasarkan kecendrungan konsumen perumahan saat kini, masyarakat sudah jenuh dengan tipe-tipe rumah gaya minimalis. “Gaya mediteranian atau modern, kini kembali diminati mereka,” tukasnya.


Wilayah Potensial Hingga Kuantitas Unit
    Tapi, bagi Anda yang belum sempat membeli rumah pada tahun 2009, jangan khawatir. Banyak analis mengatakan bahwa tahun 2010 suku bunga KPR akan lebih kecil dari tahun 2009, bahkan ada kemungkinan mendekati titik terendah BI Rate. “Karenanya tahun 2010 merupakan tahun yang tepat untuk membeli rumah, baik sebagai hunian utama ataupun investasi tambahan”.
    Namun, agar tidak salah mengambil keputusan, hendaknya Anda sejenak melihat ke belakang pada kondisi yang terjadi selama tahun 2009, khususnya perkembangan bisnis properti di bidang perumahan. Kondisi yang disarankan untuk dilihat diantaranya adalah informasi mengenai

dimana wilayah potensial penjualan rumah, berapa nilai transaksi penjualannya, dan berapa kuantitas unit yang telah terjual. Kondisi ini merupakan bahan prediksi untuk meneropong kondisi pasar properti di tahun 2010.
     Karenanya, dalam memiliki sebuah rumah pertimbangannya adalah lokasi. Jadi, Anda sebaiknya mempertimbangkan dan mengetahui terlebih dahulu wilayah mana yang merupakan wilayah potensial atau wilayah yang banyak dikembangkan oleh pengembang plus tingkat permintaan dari konsumen yang cukup tinggi.