Parchment Craft Seni Menghias Kertas Kalkir

Parchment craft adalah seni menghias kertas kalkir dengan menggunakan teknik embossing atau tekanan, stippling atau tusukan, perforating serta cutting atau menggunting. Awalnya sebelum kertas ditemukan, manusia menulis di atas sebuah daun papirus yang telah dikeringkan. Namun karena jenis tanaman ini kian langka, orang-orang di kota Bergama Turki kemudian melakukan inovasi dengan kulit binatang.

Kulit binatang diproses sedemikian rupa sehingga dapat digunakan sebagai pengganti papirus. Melalui proses yang dinamakan perganum ini, lahirlah bahan baru yang dinamakan particaminum. Dari sinilah asal-usul dan nama parchment diambil dari bahasa latin paticha pellis, atau kulit yang sudah diproses.

Namun mulai abad ke 15 ketika kertas dan percetakan telah ditemukan, lambat laun buku-buku yang terbuat dari kulit binatang ini tidak lagi diproduksi akibat pemintaan kertas yang begitu tinggi. Dan terbukti biaya produksi buku dengan kertas lebih murah daripada kulit binatang.

Akan tetapi lama setelah itu kemudian ditemukan kertas transparan yang disebut dengan kertas kalkir, selanjutnya kertas kalkir seberat 150 gr inilah yang akhirnya digunakan untuk membuat parchment craft.

Awalnya adalah di sekitar tahun 1987, Martha Ospina dan Tiemen Venema lah yang mulai memperkenalkan kesenian ini pertama kali di Belanda. Namun karena keterbatasan alat, mereka mendirikan perusahaan dan memproduksi sendiri alat dan bahan yang kemudian dikenal dengan merek dagang Pergamano yang terus berkembang ke berbagai negara di dunia termasuk Indonesia, sampai dengan sekarang.

Tak hanya sebatas merilis brand Pergamano sebagai merek dagangnya, Martha Ospina dan Tiemen Venema juga mendirikan Parchment Craft Academy di Belanda. Itulah sebabnya mengapa banyak orang yang mengenal kesenian ini dengan nama Seni Kertas Pergamano.

                                         

Cara Membuat
Banyak orang mulai mencoba seni kertas pergamano ini sebagai hobi, berawal dari ketertarikan akan nilai estetika dan akhirnya menjadi hobi yang menguntungkan. Kini mulai banyak orang yang mahir mengerjakan parchment craft dengan beraneka ragam bentuk, mulai dari kotak, kartu, pembatas buku, dan hiasan-hiasan lainnya. Karena keindahannya,benda-benda ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi.

Sebelum membuat parchment craft, sebelumnya kita harus mempersiapkan beberapa peralatan. Alat yang sangat berperan penting dalam kesenian ini adalah mapping pen. Alat yang terlihat seperti pena biasa ini berfungsi   untuk menggambar pola. Pemakaian alat ini digunakan bersama dengan tinta pergamano.

Kemudian embossing tool yang berfungsi untuk membuat gambar timbul. Pemakainnya dilakukan bersama dengan embossing pad. Embossing pad sendiri merupakan sebuah spons, yang berfungsi sebagai alas untuk menciptakan efek emboss pada kalkir sehingga kertas akan tampak timbul. Untuk melubangi kertas kalkir digunakan perforating tool. Sementara itu, perforating pad berfungsi sebagai alas dalam proses melubangi kertas kalkir.

Selanjutnya gambarlah pola yang ada di kertas kalkir dengan menggunakan mapping pen yang telah dicelupkan pada tinta. Pola dapat kita desain sendiri atau kita jiplak dari pola yang sudah ada. Setelah itu kita dapat membuat gambar menjadi timbul dengan menggunakan embossing tool dan embossing pad.

Caranya yaitu dengan membalik kertas, kemudian meletakkannya di atas embossing pad. Setelah itu, tekanlah kertas secara halus dan perlahan dengan menggunakan embossing tool. Untuk mempercantik tampilan, kita dapat melubangi kertas kalkir dengan menggunakan perforating tool sesuai selera dan kebutuhan.

Satu hal yang harus diperhatikan saat menggunakan perforating tool, kertas kalkir harus diletakkan di atas perforating pad dan tidak dalam keadaan terbalik. Lubang-lubang yang ada dapat diperindah lagi dengan menggunting sekat di antara lubang-lubang tersebut. Hasil pengguntingan dapat membentuk macam-macam pola seperti pola silang, lengkung dan lain sebagainya.