Tren Interior 2009
- Kategori Induk: ARSITEKTUR & DESIGN
- Diperbarui: Senin, 26 Oktober 2015 08:53
- Ditayangkan: Senin, 06 April 2009 21:55
- Ditulis oleh admin1
- Dilihat: 3344
- 06 Apr
Yang disebut oleh publik sebagai desain minimalis sesungguhnya adalah desain modern. Bentuk dan tampilannya yang cenderung simpel membuatnya disebut demikian.
Namun secara perlahan, gaya modern minimalis mulai ditinggalkan sebagian orang, digantikan oleh gaya “maksimalis” yang cenderung lebih dinamis.
Mengapa desain modern minimalis ditinggalkan orang? Yang terjadi adalah orang sudah mulai jenuh dengan segala sesuatu yang serba plain, monochromatic color dan minim detil. Dibutuhkan suasana segar dengan warna-warna ceria, bentuk dan corak yang lebih dinamis.
Menurut Naning Adiwoso, seorang pakar interior, Tren 2009 diwarnai dengan bentuk-bentuk yang makin organic, bebas, lebih natural dan menunjukkan identitas setempat. Karena dengan begitu, semua pihak akan melangkah bersama mendunia. Para desainer mulai mencari kekuatan lokalnya. Tengok saja, bagaimana maraknya masyarakat sekarang menggunakan batik, yang beberapa waktu lalu mereka segan menggunakannya.
Pengaruh global terkait perubahan cuaca dan alam yang diikuti pendekatan terhadap green design, semakin nyata dan menjadi suatu hal penting bagi semua. Desainnya lebih fun, tapi tenang. Hal ini karena kebutuhan akan ketenangan semakin dibutuhkan dengan bergeraknya perubahan yang makin cepat.
Bentuk dan desain makin ringan dan transparan. Selain itu juga dibutuhkan mood dalam desain. Perkembangan desain yang makin manusiawi, karena pasar konsumen tidak hanya generasi muda, namun juga para manula yang masih aktif dan mempunyai keinginan keluar rumah.
Tahun 2009 identik dengan warna-warna mendalam (deep) dan warna-warna yang alami. Bentuk, desain dan warna yang muncul, tak lepas dari insipirasi alam. Selain sebagai dukungan terhadap going green, juga sebagai wujud kedekatan terhadap alam yang makin menjadi suatu tuntutan.